LONDON, BUKAMATA - Pandemi virus corona, membuat jiwa kemanusiaan Mary Agyeiwaa Agyapong terpanggil. Meski hamil tua, perawat Luton and Dunstable University Hospital, London itu tetap berusaha merawat pasien corona dengan maksimal.
Namun pada 5 April, Agyapong dinyatakan positif COVID-19. Dia lalubdirawat di rumah sakit tempat dia bekerja. Sayang, nyawa Agyapongtidak tertolong. Tujuh hari dirawat, dia meninggal karena komplikasi dari infeksi virus pada hari Minggu (12/4/2020).
Namun keajaiban terjadi. Pihak rumah sakit mengatakan bayi perempuan yang dikandungnya berhasil selamat. Bayi itu dilahirklan melalui operasi sesar. Meski begitu, tidak ada keterangan apakah bayi itu terinfeksi COVID-19 atau tidak.
Penggalangan dana pun dibuat di laman GoFundMe untuk bayi perempuan itu serta ayahnya. Hingga saat ini telah terkumpul donasi lebih dari Rp200 juta untuk keduanya.
"Mary adalah berkah bagi semua orang yang ditemuinya dan cintanya, kepedulian dan ketulusannya akan tak tergantikan," tulis penyelenggara halaman penggalangan dana.
BERITA TERKAIT
-
8 Pandangan WHO Terhadap Situasi Covid Saat Ini
-
Setelah Mempertimbangkan Kategori Covid sebagai Flu Biasa, Kini Jepang Terapkan Aturan Tidak Wajib Masker
-
Jokowi Mengakhiri PPKM, Kasus Covid-19 Meningkat Menjadi 366 Kasus
-
Berlaku Hari Ini, Berikut Ketentuan Surat Edaran Perjalanan Domestik di Masa Pandemi
-
Resmi, Presiden Jokowi Sampaikan Langsung Pelonggaran Pemakaian Makser