Redaksi
Redaksi

Jumat, 17 April 2020 09:18

Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan menunjukkan barang bukti. (Sumber: Detik)
Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan menunjukkan barang bukti. (Sumber: Detik)

Minta Tebusan Rp200 Juta, Begini Cara Babysitter Rekayasa Penculikan

Wulan depresi. Di ruang pemeriksaan, dia memecahkan gelas lalu mengiris nadinya. Untung cepat dilarikan ke rumah sakit.

PALEMBANG, BUKAMATA - Sebuah video penyekapan disertai pengancaman, terkirim ke ponsel pacar Wulan, majikannya, serta penyalur babysitter.

Dalam rekaman video itu, Wulan tampak disekap. Si penyekap memegang pisau. Juga ada warna merah menyerupai darah di wajah Wulan.

Wulan adalah babysitter. Video itu dikirim seolah-olah Wulan diculik. Kepada pacar si penculik meminta Rp50 juta, kepada majikan juga Rp50 juta dan kepada penyalur babysitter minta Rp100 juta. Jadi total Rp200 juta.

Polisi dari Polda Sumatera Selatan, akhirnya berhasil membongkar kasus tersebut. Ternyata cuma rekayasa. Otaknya adalah Wulan.

Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Hisar Siallagan mengungkapkan, pihaknya sudah mengamankan Wulan (25), Dedek Nurhayati (18), dan NR (15). Ketiganya sudah ditetapkan tersangka.

"Setelah kami telusuri, ternyata penculikan itu adalah rekayasa. Otak pelaku adalah W, babysitter yang dilaporkan sebagai korban," kata Kombes Hisar.

NR kata Hisar mengungkap, saat itu Selasa, 13 April 2020, dirinya dimintai tolong Wulan untuk merekam dirinya diikat dan disekap di rumah. Dedek kemudian diminta menodongkan pisau dapur ke leher Wulan. NR mengaku tak tahu tujuan pembuatan video itu.

"Yang memegang pisau Dedek. Kata Mbak Wulan hanya akting saja," tutur NR.

NR mengatakan video yang diambil itu kemudian dipotong-potong, sehingga terlihat ada adegan seolah Wulan digantung.

"Jadi yang kaki Mbak Wulan seolah digantung itu ya gantungan di ayunan," katanya.

Agar skenario penyekapan terkesan lebih riil, dibuatlah efek darah menggunakan lipstik. Adegan Wulan diancam dengan pisau juga rekayasa. "Wulan cari-cari gincu dan minta fotokan sama Dedek," katanya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti HP, tambang, baju dan pisau yang digunakan untuk rekayasa dalam video dan viral di media sosial.

Wulan sempat mencoba bunuh diri saat diperiksa di kantor polisi. Dia memecahkan gelas saat berada di ruang pemeriksaan kantor polisi. Setelah gelas pecah, Wulan mengambil pecahan kaca dan menyayat tangannya sendiri. Wulan dilarikan ke RS Bhayangkara, Palembang.

Hisar menerangkan, Wulan melakukan rekayasa penyekapan karena motif ekonomi. Dari rekayasa penyekapan itu, Wulan kata Hisar, sudah mendapatkan Rp700 ribu.

#Penipuan #Palembang

Berita Populer