Dokter di Moskow Konsultasi Pasien Corona Lewat Video Call
Di Moskow, dokter memeriksa pasien lewat video call.
MOSKOW, BUKAMATA - Di sebuah gedung sekolah di kota Moskow, Rusia, dibangun bilik-bilik. Lengkap dengan komputer dan kamera. Di bilik-bilik itu, duduk para dokter. Mereka bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum. Tapi dilatih untuk mendapatkan skrip yang jelas soal keluhan pasien. Nama gedung itu Telemedis. Baru saja diresmikan Pemerintah Kota Moskow.

Kamis (9/4/2020), Dokter Sevana Mamedova, tampak duduk di bilik. Ketika seorang warga Moskow memanggilnya via video call. Warga itu menuturkan dirinya tidak merasa terlalu buruk, namun masih sedikit sesak napas. Dokter Sevana lalu memberitahu pasiennya, agar dia meminta dokter secara khusus memeriksa dada dan paru-parunya di rumah.
Itu menjadi contoh konsultasi medis via pusat telemedis yang diterapkan otoritas Moskow. Dalam layanan telemedis ini, para dokter akan menangani para pasien virus Corona yang kondisinya cukup baik untuk menjalani perawatan di rumah.
Para pasien itu akan dipantau dari jarak jauh oleh para tenaga medis, yang juga bertugas mencari tanda-tanda jika kondisi pasien memburuk. Para dokter menghubungi para pasiennya secara rutin, dan pasien juga bisa menghubungi dokter jika merasa perlu.
"Pusat telemedis diciptakan secara khusus bagi para pasien virus Corona yang kondisinya mengizinkan mereka untuk dipantau di rumah," sebut kepala dokter di pusat telemedis tersebut, Andrei Tyazhelnikov.
Sejauh ini ada 200 dokter yang bekerja di pusat telemedis ini. Tyazhelnikov menyebut sebagian besar merupakan dokter umum, bukan spesialis virus Corona, namun mereka dilatih untuk menggunakan skrip yang tepat.
Pada Rabu (8/4/2020) waktu setempat, total kasus di Rusia melonjak ke angka 8.672 kasus dengan adanya tambahan lebih dari 1.000 kasus baru. Sebagian besar kasus ada di ibu kota Moskow. Jumlah korban meninggal kini mencapai 63 orang.
Tujuan utama dari telemedis adalah untuk melihat apakah pasien bisa tetap dipantau di rumah atau apakah gejala mereka memburuk dan harus dirawat di rumah sakit. Melalui telemedis, para dokter bisa memeriksa berbagai faktor, seperti warna kulit hingga indikator level oksigen dalam darah.
Tyazhelnikov mengatakan, dalam kebanyakan kasus saat dokter menyarankan pasien ke rumah sakit usai melakukan konsultasi via panggilan video, kesimpulan yang diambil rata-rata terbukti benar. Pusat telemedis ini buka 24 jam, dengan para dokter bekerja selama 12 jam setiap shift. Konsultasi via telemedis rata-rata berlangsung selama 15 menit dan sejauh ini sudah lebih dari 7 ribu konsultasi yang dilakukan.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
