Ulfa
Ulfa

Rabu, 08 April 2020 11:46

IST.
IST.

Pemerintah Taiwan Larang Penggunaan Zoom

Aplikasi Zoom dikritik karena masalah keamanan dan privasi. Tidak heran, Taiwan pun melayangkan penggunaan Zoom.

BUKAMATA - Taiwan melarang lembaga pemerintah negara menggunakan Zoom dan perangkat lunak video lainnya dengan alasan "masalah keamanan atau privasi."

Diketahui, banyak perusahaan telah mengandalkan Zoom untuk mengadakan pertemuan selama pandemi COVID-19. Namun aplikasi konferensi video itu juga telah dikritik karena masalah keamanan dan privasi.

"Departemen Keamanan Cyber Eksekutif (DCS) Eksekutif Yuan hari ini secara resmi mengeluarkan imbauan untuk semua organisasi pemerintah dan lembaga non-pemerintah tertentu yang harus secara operasional diperlukan untuk terlibat dalam konferensi video, perangkat lunak video yang mendasarinya untuk digunakan tidak boleh terkait dengan masalah keamanan atau privasi, seperti layanan komunikasi video Zoom," kata pengumuman dari pemerintah Taiwan.

Sebaliknya, pemerintah Taiwan menyarankan untuk menggunakan perangkat lunak dari Google dan Microsoft.

“Jika organisasi harus menggunakan perangkat lunak yang diproduksi di luar negeri untuk pertukaran internasional atau situasi khusus lainnya, banyak raksasa global dan komunikasi —seperti Google dan Microsoft— menawarkan teknologi semacam itu secara gratis di tengah pandemi saat ini. Organisasi harus mempertimbangkan opsi ini setelah mengevaluasi risiko keamanan data terkait," bebernya dilansir dari TechCrunch, Rabu (8/3/2020).

Instansi pemerintah di negara lain juga telah membatasi penggunaan Zoom, meskipun larangan Taiwan adalah salah satu yang paling meluas sejauh ini.

Misalnya, pejabat Kota New York mengatakan bahwa sekolah tidak lagi diizinkan menggunakan Zoom untuk pengajaran jarak jauh dan Angkatan Pertahanan Australia dan anggota parlemennya tidak lagi diizinkan untuk menggunakan layanan ini.

Sebelumnya, Zoom membuat kesalahan besar di puncak popularitasnya. Belakangan, pengguna mengeluhkan kemunculan hacker yang menggangu jalannya video conference dengan mengirimkan konten porno dan ujaran kebencian yang meresahkan. Ini disebabkan lemahnya sistem keamanan Zoom.

Hal itu diakui oleh sang CEO Zoom, Eric Yuan, sebagai kesalahan perusahaan. Yuan menyebut bahwa perusahaan telah salah mengambil langkah saat mengembangkan aplikasinya. Ia mengaku bahwa pihaknya tidak memfokuskan layanannya pada keamanan pengguna.

“Kami bergerak terlalu cepat dan kami salah langkah," ujar Yuan, dalam sebuah wawancara dengan CNN.

 

#Zoom #Taiwan

Berita Populer