BUKAMATA - Fakta baru muncul dari kasus Hengki (36), pria yang tega membunuh pacarnya yang juga seorang janda, Nia Paramita (40).
Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Joni mengatakan, setelah membunuh, pria yang berstatus duda itu membaringkan mayat pacarnya di kasur.
Bahkan, pakaian penuh darah korban dilepas dan digantikan dengan pakaian bersih.
"Pelaku membaringkan korban ditempat tidur dan menggantikan pakaian korban yang bernoda darah dengan pakaian yang bersih," kata Ali, Selasa (6/4/2020).
Tubuh korban bahkan ditutupi dengan kain sarung. Kemudian setelah itu pelaku masih tidur di kontrakan hingga, Sabtu (28/3/2020), sementara pembunuhan itu dilakukan Jumat (27/3/2020).
Dilansir Suara, tepat pukul 05.00 WIB, pelaku langsung meninggalkan korban dan melarikan diri ke tempat asalnya di Sumatera Selatan.
Sebelumnya, Hengki (36) terpekur menatap lantai. Dia menyesali perbuatannya, telah membunuh seorang janda satu anak, Nia Paramita (40).
Dia diamankan polisi Rabu (1/4/2020) di kampungnya, Desa Baturaja Baru, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel. Dia sempat buron 5 hari.
Di hadapan polisi, buruh bangunan berstatus duda ini, membeber peristiwa saat dirinya berkenalan hingga membunuh korban.
Hengki bilang, Nia adalah kekasihnya. Mereka berkenalan lewat media sosial Facebook, sekitar Maret 2019. Dari seringnya chating di medsos, akhirnya keduanya bersepakat bertemu.
Pada Agustus 2019, Hengki mengirimkan uang Rp3,3 juta kepada korban sebagai ongkos pesawat. Korban lalu bertolak dari Banjarmasin menuju Jakarta.
“Kami sepakat janjian bertemu di Jakarta. Sebelumnya saya transfer uang Rp3,3 juta untuk tiket pesawatnya,” kenangnya.
Dari Jakarta mereka lalu ke Bekasi. Tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Jalan Kemuning 3, Babakan Mustika Sari 1, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Jumat, 27 Maret 2020, sekitar pukul 16.00 WIB, korban datang ke kontrakan korban. Saat itu, Hengki sedang makan.
Korban datang meminta uang Rp1 juta. Karena tidak ada uang, Hengki pun tak bisa memenuhi permintaan korban.
Tiba-tiba korban langsung menampar dan menendang pelaku. Karena emosi dan khilaf, pelaku mengambil kain yang dipakai korban, langsung dililitkan ke lehernya, hingga korban tewas.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga