Lurah Panyula Bersama Warga Bersihkan Sampah Sungai yang Viral di Media Sosial
18 Desember 2025 00:47
Diskusi publik ini menegaskan kembali bahwa pemberantasan korupsi bukan seremoni tahunan. LAKI Kaltim memastikan kampanye dan pengawasan akan terus digencarkan untuk memperkuat integritas dan mendorong kolaborasi nyata.
BALIKPAPAN, BUKAMATANEWS – Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) DPC Balikpapan bersama DPD Kalimantan Timur menggelar Diskusi Publik Satukan Aksi, Basmi Korupsi, dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 pada Kamis, 11 Desember 2025. Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Arih Franata Filipus Sembiring, membuka kegiatan mewakili Gubernur.

Acara yang dihadiri unsur Forkopimda, akademisi, OKP, dan perwakilan LAKI se-Kaltim ini menyoroti urgensi pemberantasan korupsi di daerah.
Ketua DPD Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kalimantan Timur, Andi Agus Salim SH, menegaskan, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa ancaman korupsi tetap nyata. "Bahaya laten korupsi itu nyata. Semangat antikorupsi tidak boleh hanya muncul setiap Hakordia, tetapi harus jadi gerakan harian," ujat Andi Salim
Ia menyebut pihaknya mengundang KPK, Kapolda, dan Kejati Kaltim, namun KPK berhalangan karena agenda Rakernas. Oki mengingatkan pentingnya keterlibatan publik.
"Jangan pernah lemah. Pejabat juga harus berhati-hati dalam penggunaan anggaran karena korupsi bisa terjadi di sekitar mereka," tegasnya.
Arih Sembiring menyebut Hakordia harus dimanfaatkan untuk memperkuat integritas. "Korupsi bukan hanya masalah hukum, tapi masalah moral. Gerakan antikorupsi harus hadir di ruang seni, pendidikan, dan ruang publik," ujarnya.
Ia juga mendorong ormas lebih aktif berkomunikasi dengan pemerintah. "Ajukan dukungan pendanaan secara resmi. Kalau tidak diminta, bagaimana bisa diberikan? Tapi jangan lewat saya," selorohnya.
Ketua Umum DPP LAKI, Burhanuddin Abdullah, menegaskan organisasi yang dipimpinnya berdiri sejak 2007 tanpa memanfaatkan dana negara. "Selama 18 tahun, LAKI tidak pernah menerima dana APBN maupun APBD. Kami hidup dari gotong royong dan unit usaha. Silakan dicek," tegasnya.
Ia menilai pemberantasan korupsi hanya bisa berhasil jika masyarakat, pemerintah, dan aparat hukum berjalan bersama. "Tanpa sinergi tiga pilar ini, tidak mungkin kita menang melawan korupsi," kata Burhanuddin.
Dalam pernyataan bernuansa keras, ia menutup dengan komitmen. "Saya pertaruhkan nyawa untuk melawan korupsi. Ini perintah Allah dan konstitusi. Jangan pernah takut!"
Diskusi publik ini menegaskan kembali bahwa pemberantasan korupsi bukan seremoni tahunan. LAKI Kaltim memastikan kampanye dan pengawasan akan terus digencarkan untuk memperkuat integritas dan mendorong kolaborasi nyata. (*)
18 Desember 2025 00:47
18 Desember 2025 00:02
17 Desember 2025 23:59
17 Desember 2025 19:27
17 Desember 2025 17:15
18 Desember 2025 00:02
18 Desember 2025 00:47