Redaksi
Redaksi

Senin, 01 Desember 2025 18:52

Kongres Pemuda Sulsel 2025 Tegaskan Suara Pemuda Tidak Sekadar Didengar, Lahirkan 3 Isu Utama untuk Wikithon 2026

Kongres Pemuda Sulsel 2025 Tegaskan Suara Pemuda Tidak Sekadar Didengar, Lahirkan 3 Isu Utama untuk Wikithon 2026

Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2025 menetapkan tiga isu prioritas—Transformasi dan Literasi Digital, Lingkungan, dan Pendidikan—sebagai agenda utama Wikithon 2026. Kegiatan ini menegaskan peran pemuda dalam partisipasi publik dan mendapat dukungan kuat dari pemerintah, legislatif, dan berbagai komunitas.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS  – Kongres Pemuda Sulawesi Selatan 2025 resmi ditutup pada Kamis (27/11/2025) dengan penandatanganan Berita Acara Kesepakatan yang mengikat komitmen berbagai sektor. Kegiatan yang berlangsung sejak Rabu di Aula Siporio BBPMP, Jl. Andi Pangerang Pettarani, Makassar ini mengusung tema “Suara Pemuda dalam Partisipasi Publik: Melampaui dari Sekadar Didengar”.

Tema tersebut menggambarkan bahwa suara dan ide pemuda tidak hanya pantas didengar, tetapi juga harus diwujudkan melalui tindakan nyata yang memberi dampak bagi pembangunan daerah. Kongres menghadirkan perwakilan pemerintah provinsi, pemerintah kota, komunitas, pelajar, dan legislatif untuk menyusun agenda bersama.

Tiga Isu Utama Disepakati

Melalui rangkaian diskusi dan voting partisipatif, peserta Kongres menetapkan tiga isu prioritas pembangunan, yaitu Transformasi dan Literasi Digital, Lingkungan, dan Pendidikan. Ketiga isu ini akan menjadi fokus utama pada Wikithon Partisipasi Publik 2026, sekaligus disiapkan sebagai rekomendasi strategis untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penyusunan RPJMD.

Selain penetapan isu, seluruh pihak juga menandatangani komitmen untuk menindaklanjuti implementasi aksi yang telah disepakati, terus menjalin komunikasi dan kolaborasi multipihak, serta berpartisipasi aktif dalam rencana aksi lanjutan pada Wikithon 2026.

Legislatif: Ide Pemuda Adalah Amunisi Masa Depan

Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Yenni Rahman, memberikan apresiasi tinggi terhadap hasil Kongres. Menurutnya, rekomendasi yang lahir dari pemuda memiliki nilai penting dan harus disinergikan dengan rencana pembangunan daerah.

“Acara ini mahal karena ide-ide original lahir dari pikiran anak-anak muda kita. Ini bukan sekadar seremonial. Ide para generasi muda dituangkan dalam rekomendasi yang harus mendapatkan dukungan dan anggaran,” ujar Yenni.

Ia menegaskan bahwa pemuda adalah amunisi Indonesia, sehingga pemerintah wajib memfasilitasi ruang partisipasi mereka secara nyata.

Dispora Sulsel Siap Menindaklanjuti

Dukungan juga datang dari Dispora Sulsel. Perwakilan bidang kepemudaan, Sitti Harlina, menegaskan bahwa rekomendasi Kongres akan menjadi perhatian serius instansinya.

“Kami akan upayakan menindaklanjuti rekomendasi ini ke pimpinan. Perpres 43 menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor, sehingga pemberdayaan pemuda bukan hanya tugas Dispora, tetapi semua OPD terkait,” jelasnya.

BASAsulsel Wiki: Kolaborasi Multipihak Adalah Kunci

Koordinator Program BASAsulsel Wiki, Ita Ibnu, menyampaikan kegembiraannya melihat antusiasme dan dinamika dialog antargenerasi.

“Kami sangat senang melihat pemuda, mahasiswa, komunitas, hingga pemerintah berdialog secara setara. Kolaborasi multipihak inilah yang membuat rekomendasi Kongres Pemuda 2025 benar-benar punya kekuatan untuk diwujudkan,” ucapnya.

 

Berita Populer