Redaksi
Redaksi

Minggu, 30 November 2025 15:10

Raih MURI, Taruna Ikrar Ingatkan Silent Pandemic Resistensi Antimikroba,  Raffi Ahmad: Kepala BPOM Keren

Raih MURI, Taruna Ikrar Ingatkan Silent Pandemic Resistensi Antimikroba, Raffi Ahmad: Kepala BPOM Keren

Dengan momentum pemecahan Rekor MURI ini, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara yang berkomitmen kuat dan visioner dalam pengendalian resistensi antimikroba.

JAKARTA, BUKAMATANEWS — Indonesia kembali mencatatkan sejarah dalam upaya nasional mengendalikan Resistensi Antimikroba (AMR). Deklarasi Aksi Pengendalian AMR oleh pelaku usaha farmasi terbanyak melalui video resmi memecahkan Rekor MURI, menegaskan bahwa perang melawan AMR kini menjadi gerakan besar yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Acara monumental yang diinisiasi oleh Deputi 1 BPOM RI, dr. William Teja, ini berlangsung bersamaan dengan AMR Run 2025, sebuah ajang lari dengan pesan edukatif yang diikuti ribuan peserta dari komunitas kesehatan, pelajar, mahasiswa, tenaga medis, hingga masyarakat umum.

Suasana pagi itu berubah menjadi gelombang energi positif, di mana kesadaran publik bertemu dengan semangat nasional untuk menjaga efektivitas antibiotik bagi generasi mendatang.

Sorotan publik turut mengarah pada kehadiran Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Dengan gaya khasnya yang penuh antusias, Raffi memompa semangat generasi Z dan milenial untuk terlibat aktif dalam gerakan anti-AMR.

“Anak muda itu punya pengaruh besar. Kita harus memastikan penggunaan antibiotik tepat agar bangsa ini tetap kuat. Ini isu kesehatan, tapi juga isu masa depan,” ujar Raffi, disambut riuh sorakan peserta AMR Run.

“Kepala BPOM keren! Bisa bikin semua bergerak bersama,” tambahnya usai menyaksikan pemecahan Rekor MURI di TMII Jakarta 30 November 2025.

Di tengah semarak acara, Kepala BPOM RI Prof. Dr. Taruna Ikrar menyampaikan pesan tegas bernuansa peringatan global: AMR adalah silent pandemic yang harus dihadapi dengan keseriusan dan kolaborasi nyata.

“Rekor MURI ini bukan hanya soal jumlah, tetapi tentang komitmen besar Indonesia untuk melawan AMR secara terstruktur. Dalam sejarah kita, inilah deklarasi kolektif terbesar yang pernah dilakukan sektor farmasi,” kata Prof. Taruna.

Taruna menekankan bahwa gerakan ini adalah bukti nyata kekuatan kolaborasi ABG (Academia, Business,Government), di mana sains, regulasi, dan industri berjalan beriringan melindungi kesehatan publik.

Pihak MURI menyatakan bahwa pencapaian ini bukan sekadar rekor nasional, tetapi juga memiliki potensi menjadi benchmark internasional, karena melibatkan ratusan pelaku industri farmasi dalam satu deklarasi terpadu.

Sementara itu, AMR Run 2025 dihadiri 4000 an peserta tidak hanya menghadirkan edukasi publik, tetapi juga menciptakan pengalaman kolektif yang menggugah, lari sehat sembari menguatkan pesan “Antibiotik Bijak, Kesehatan Terjaga”. Pesan ini disampaikan melalui kampanye kreatif, pameran edukasi, hingga aktivitas interaktif yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang.

Dengan momentum pemecahan Rekor MURI ini, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara yang berkomitmen kuat dan visioner dalam pengendalian resistensi antimikroba.

Langkah ini semakin memperkuat fondasi kesehatan nasional menuju Indonesia Emas 2045, di mana generasi mendatang dilindungi dari ancaman silent pandemic yang mengintai dunia.

#BPOM RI #Taruna Ikrar

Berita Populer