Redaksi : Senin, 10 November 2025 10:47
Suasana kebersamaan dan kearifan lokal terasa kuat saat Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, menghadiri pesta adat Mappadendang di Saoraja, Kecamatan Kulo, Minggu (9/11/2025) malam

SIDENRENG RAPPANG, BUKAMATANEWS — Suasana kebersamaan dan kearifan lokal terasa kuat saat Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, menghadiri pesta adat Mappadendang di Saoraja, Kecamatan Kulo, Minggu (9/11/2025) malam. Tradisi yang telah berlangsung lebih dari seabad ini menjadi ungkapan syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah.

Dalam balutan suasana meriah, Bupati Syaharuddin tampak berbaur akrab bersama warga, menikmati alunan musik lesung dan kebersamaan khas masyarakat Kulo. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidrap memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian tradisi daerah sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya lokal.

“Pemerintah Kabupaten Sidrap sangat mendukung dan mensupport acara pesta adat seperti ini. Adat istiadat seperti Mappadendang harus terus dijaga dan dilestarikan,” ujar Syaharuddin.

Bupati juga mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai luhur tradisi kepada generasi muda agar tidak terkikis oleh modernisasi. Ia turut berpesan agar warga terus menjaga silaturahmi, kebersihan lingkungan, serta semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Sidrap H. Takyuddin Masse bersama sejumlah anggota DPRD, Sekretaris Daerah Andi Rahmat Saleh, para kepala OPD, Camat Kulo dan Baranti, kepala desa, tokoh masyarakat, serta tokoh agama.

Sementara itu, tokoh adat Kulo, Prof. Andi Alimuddin Unde, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan perhatian Bupati Sidrap terhadap pelestarian tradisi masyarakat.

“Kami berterima kasih atas kepedulian Bupati yang hadir langsung di pesta adat ini. Tradisi Mappadendang telah berlangsung selama 100 tahun, dan kami berharap terus dijaga karena ini adalah milik masyarakat Kulo,” tuturnya.

Tradisi Mappadendang sendiri merupakan simbol kebersamaan dan rasa syukur masyarakat agraris Sidrap yang terus hidup dari generasi ke generasi. Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan kegiatan budaya semacam ini sebagai bagian dari upaya memperkuat jati diri dan persatuan masyarakat Sidrap.