JAKARTA, BUKAMATANEWS - Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menduga siswa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta terpengaruh oleh konten di media sosial. Margaret pun meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meningkatkan sistem perlindungan terhadap paparan konten media sosial.
Ia menilai pengaruh dunia maya kini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah maupun orang tua di rumah. Menurutnya, banyak konten yang bersifat negatif atau berpotensi memengaruhi perilaku anak.
"Saya kira ini perlu menjadi atensi, terutama Komdigi mungkin butuh ada upaya sistem perlindungan yang lebih ketat lagi. Khususnya, terkait dengan konten-konten negatif apapun itu bentuk konten negatifnya," kata Margaret, Jakarta, Sabtu, 8 November 2025.
"Karena dari hasil pengawasan, ternyata ada dugaan bahwa (pelaku) ada pengaruh konten di medsos," katanya.
Margaret pun menekankan pengawasan anak tak hanya dilakukan di dunia nyata, tetapi juga ketika anak mengakses internet.
Ia menilai langkah tersebut penting agar anak-anak mendapatkan perlindungan menyeluruh mengingat paparan digital sangat sulit dihindari di era saat ini. Menurutnya, orang tua perlu lebih waspada terhadap aktivitas digital anak apalagi di era digital hari ini.
"Tentu juga atensi kepada seluruh orang tua, ternyata upaya pengawasan kepada anak tidak hanya terkait dengan aktivitas di dunia nyata. Tetapi juga aktivitas anak-anak saat berada di dunia maya atau di dunia siber," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut. Ia mengatakan, saat ini sejumlah informasi dan barang bukti tengah dikumpulkan.
Termasuk kabar bahwa aksi itu diduga dipicu korban perundungan (bullying). Kapolri menegaskan bahwa seluruh informasi akan diverifikasi lebih lanjut.
"Itu salah satu yang kita kumpulkan terkait upaya mengungkap motif. Informasi-informasi yang dapat mendukung proses mendapatkan gambaran motif tentunya kita kumpulkan," ujarnya di RS Islam Jakarta.
Kapolri menyebut terduga pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut. Tim penyidik turut memeriksa keterangan para saksi, aktivitas media sosial siswa hingga barang bukti yang ditemukan di lokasi.
"Ditemukan beberapa bukti pendukung, ada tulisan, serbuk yang diperkirakan dapat menimbulkan ledakan. Serta catatan-catatan lain yang sedang kami kumpulkan," ujar Kapolri. (*)
BERITA TERKAIT
-
Pemerintah Tegas Tutup 2,4 Juta Platform Judi Online hingga November 2025
-
Fatmawati Rusdi Ajak Siswa Wujudkan Generasi Hebat dan Sehat
-
Adik JK, Halim Kalla Tersangka Korupsi Pembangunan PLTU Rp1,3 Triliun
-
Diskominfo Makassar Gelar Kampanye Literasi Keamanan Siber untuk Pelajar SMP
-
TNI Gelar Karya Bakti Skala Besar di Wasuponda, Dandim 1403 Palopo Minta Dukungan Bupati Luwu Timur