Tipikor Polres Jeneponto Limpahkan Kepala Desa Tersangka Korupsi Aset ke Kejaksaan
22 Oktober 2025 23:48
Rekonstruksi kasus pembunuhan Kepala Desa Salebba di Polres Bone berlangsung menegangkan. Tersangka memperagakan sembilan adegan, namun keluarga korban membantah versi tersangka dan menduga ada pihak lain yang terlibat.
BONE,BUKAMATANEWS — Rekonstruksi kasus pembunuhan Kepala Desa Salebba, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, berlangsung menegangkan. Dalam proses yang digelar di halaman Mapolres Bone itu, tersangka bernama Akka memperagakan sembilan adegan yang menggambarkan kronologi peristiwa tragis pada malam perkemahan 17 Agustus lalu.
Rekonstruksi dipimpin langsung oleh Kanit Resum Satreskrim Polres Bone, Ipda Gunawan, dan dihadiri oleh tersangka, sejumlah saksi, kuasa hukum korban, serta keluarga korban yang tampak emosional menyaksikan jalannya proses tersebut.
Ipda Gunawan menjelaskan, rekonstruksi ini bertujuan memastikan konsistensi antara keterangan tersangka dengan fakta-fakta di lapangan.
“Ada sembilan adegan yang diperagakan, mulai dari awal pertemuan hingga aksi yang menyebabkan korban meninggal dunia. Proses ini penting untuk memperjelas peran tersangka dan memperkuat berkas perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan,” jelasnya.
Namun suasana sempat memanas ketika saksi yang juga keluarga korban menolak seluruh keterangan tersangka. Mereka menilai adegan yang diperagakan tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
“Yang diperagakan pelaku tidak benar. Kami melihat langsung saat kejadian, dan tidak seperti itu,” ujar salah satu keluarga korban dengan nada tinggi.
Kuasa hukum keluarga korban, Andi Asrul Amri, turut menegaskan adanya ketidaksesuaian antara versi tersangka dan keterangan para saksi.
“Tadi bahkan saksi sempat histeris saat rekonstruksi karena apa yang diperagakan oleh tersangka itu tidak sesuai. Akhirnya dibuat dua versi — versi tersangka dan versi para saksi,” ungkap Andi Asrul.
Ia juga menyampaikan adanya sejumlah kejanggalan dalam kasus ini. Menurutnya, ada indikasi keterlibatan pihak lain yang berperan sebagai provokator atau dalang di balik peristiwa penikaman tersebut.
“Kami menduga ada pihak lain yang terlibat. Pengakuan tersangka tidak logis, apalagi alat bukti berupa badik yang katanya dibuang di lokasi kejadian hingga kini belum ditemukan. Bahkan, setelah kejadian, tersangka sempat terlihat memeluk salah satu warga, ini yang membuat kami curiga,” ujarnya menambahkan.
Atas nama keluarga korban, Andi Asrul meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini secara profesional dan transparan, termasuk memeriksa semua pihak yang diduga mengetahui kejadian tersebut.
“Kami berharap Polres Bone bisa bekerja objektif dan tidak hanya berpatokan pada satu keterangan. Keadilan bagi almarhum Kepala Desa Salebba harus ditegakkan,” tutupnya.
22 Oktober 2025 23:48
22 Oktober 2025 21:13
22 Oktober 2025 17:45