Redaksi : Sabtu, 11 Oktober 2025 06:04
Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) Syaharuddin Alrif (IST)

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Seusai menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintahan Wilayah Sulawesi 2025 di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (10/10/2025) petang, Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap) Syaharuddin Alrif berbagi cerita tentang kepemimpinan hands-on-nya. Dengan nada bersahaja, ia mengungkapkan bahwa kulitnya yang semakin hitam adalah bukti keseringannya turun ke lapangan membina masyarakat.

"Ya makanya Bupati Sidrap kan tambah hitam, bukan tambah apa, karena kebanyakan turun ke masyarakat mendorong itu," ujar Syaharuddin kepada Herald Sulsel, disampaikan dengan senyuman.

Pernyataan ini muncul dalam konteks diskusinya mengenai strategi menghadapi pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) dari pusat, yang disampaikannya langsung kepada Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam rapat tersebut. Menghadapi tantangan fiskal itu, Syaharuddin mengaku harus berinovasi dan kreatif untuk tetap memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Strategi utamanya adalah efisiensi anggaran dan fokus pada sektor riil. "Salah satu efisiensinya, misalnya kegiatan-kegiatan seremonial sudah dihilangkan. Lebih banyak kita turun ke masyarakat, urus padi, urus jagung, urus telur," jelas Sekretaris NasDem Sulsel ini.

Kebijakan 'turun sawah' ini ternyata membuahkan hasil yang konkret. Syaharuddin dengan bangga memaparkan bahwa Sidrap berhasil menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di Sulawesi Selatan jika dibandingkan per kabupaten.

"Kalau Bupatinya memaksimalkan produksi untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat, bagus. Contoh Sidrap misalnya, dari angka kemiskinannya tahun 2024, 5,09%, sekarang 4,9%," sebutnya.

Ia menambahkan, "Kalau 24 Kabupaten Kota, Sidrap peringkat ketiga. Sidrap paling rendah angka kemiskinannya jika per Kabupaten, hanya 4,9%. Yang lainnya kan 6, 7, 8% begitu. Itu yang kita maksud tadi. Kan efisiensi, government spending, hingga mendorong produksi masyarakat, pertumbuhan ekonominya."

Pernyataan sang bupati ini bukan sekadar retorika. Komitmennya untuk meninggalkan ruang rapat dan memilih berada di tengah sawah dan kandang ternak rakyat terbukti mampu mendongkrak perekonomian daerah dan mensejahterakan masyarakat, menjadikan Sidrap sebagai contoh nyata kepemimpinan yang berpihak pada rakyat.