Redaksi
Redaksi

Senin, 15 September 2025 11:05

Man City vs Man United di Community Shield. (Foto: Getty Images/Matthew Ashton - AMA)
Man City vs Man United di Community Shield. (Foto: Getty Images/Matthew Ashton - AMA)

0-3! City Permalukan MU yang Tak Berkutik dalam Derby Manchester

Eksperimen formasi tiga bek Ruben Amorim berujung bencana. MU dibantai City 0-3 dengan pertahanan kacau dan striker mandul. Simak analisis tajam Robbie Savage yang menyoroti "sistem busuk" yang membelenggu Setan Merah.

BUKAMATANEWS - Tidak hanya sekadar kalah, Manchester United dihancurkan oleh Manchester City dalam Derby Manchester dengan skor 0-3. Eksperimen Ruben Amorim dengan tiga bek sejajar justru menjadi bumerang yang mempermalukan Setan Merah di kandang sendiri, Old Trafford.

Erling Haaland menjadi algojo dengan dua gol, disusul Phil Foden yang melengkapi pesta gol City. Kekalahan ini bukan hanya soal angka, melainkan bukti nyata betapa jauhnya jarak kualitas kedua tim yang satu kota itu.

MU tampak tanpa arah dan identitas. Formasi 3-4-2-1 yang diusung Amorim justru membuat pertahanan kacau balau dan lini depan mandul. Hasilnya? Posisi United tercecer di peringkat 14 dengan hanya empat poin dari empat laga—catatan yang memalukan untuk klub sebesar MU.

Kekacauan di belakang begitu jelas terlihat. Ruang antara bek mudah dibelah, koordinasi yang amburadul, dan pergerakan striker City seperti Haaland sama sekali tak terjawab. Dua gol Haaland adalah cerminan sempurna betapa rapuhnya pertahanan MU.

Tak cuma di belakang, formasi ini juga membunuh daya gedur lini depan. Striker utama MU terisolasi, minim suplai bola, dan nyaris tak mendapat peluang berarti. Kritik pedas datang dari mantan bintang Timnas Wales, Robbie Savage, yang dengan blak-blakan menyatakan: “Pemain nomor sembilan di tim ini tidak akan mencetak gol selama sistem ini berlanjut.”

Savage tak sendirian. Banyak pengamat yang mempertanyakan kekeras kepalaan Amorim mempertahankan sistem yang jelas-jelas gagal. Dalam analisisnya di BBC Sport, Savage mendesak manajer baru MU itu untuk segera berubah: “Saya akan segera mengubah formasi. Formasi ini tidak berhasil. Sebagai manajer, Anda harus membuat keputusan besar. Semua orang bisa melihat formasi ini tidak berhasil.”

Tekanan kini kian membesar di pundak Amorim. Sistem tiga bek yang ia impikan justru menjadi momok yang membuat MU terpuruk. Sudah waktunya untuk intropeksi dan mengambil keputusan berani: bertahan dengan filosofi yang belum bekerja, atau mengubah haluan demi menyelamatkan musim yang hampir runtuh sebelum benar-benar terlambat.

#Manchester United #Manchester city