Kepala Kesbangpol Makassar Hadiri Audiensi LPMI, Tekankan Pentingnya Harmoni Sosial

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menerima audiensi Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) di Ruang Wakil Wali Kota, Senin (14/8/2025). Pertemuan ini menjadi momentum silaturahmi sekaligus wadah diskusi antara Pemerintah Kota Makassar dan LPMI terkait potensi kolaborasi di bidang kepemudaan, kebudayaan, dan pelayanan masyarakat.

Dalam audiensi tersebut, hadir Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Dr. H. Fathur Rahim, ST., MT. Kehadiran Kesbangpol memberi warna tersendiri, karena lembaga ini berperan penting dalam menjaga harmoni sosial serta memperkuat nilai toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.

Fathur Rahim menegaskan bahwa pemuda harus menjadi motor penggerak dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan melestarikan budaya lokal.

“Makassar adalah rumah bagi beragam etnis, budaya, dan agama. Peran pemuda tidak boleh sebatas partisipasi, tetapi harus menjadi pionir dalam menghidupkan toleransi, menguatkan identitas budaya, sekaligus mendorong terciptanya kota yang damai dan inklusif,” ujarnya.

Audiensi ini dihadiri oleh Direktur Nasional LPMI Petrus Kondorura, Ketua Panitia Yunus Siang, serta sejumlah koordinator pelayanan mahasiswa dan pemuda. Mereka menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan EXPLO, sebuah agenda yang akan melibatkan generasi muda dalam eksplorasi nilai budaya, pelayanan gereja, serta pengembangan karakter kepemimpinan mahasiswa.

Wawali Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan bahwa Pemkot selalu mendukung kegiatan positif yang digagas anak muda.

“Kegiatan seperti ini menjadi bukti semangat generasi muda untuk terlibat aktif membangun masyarakat, dengan cara yang kreatif, inklusif, dan penuh toleransi,” kata Aliyah.

Selain Kesbangpol, hadir pula Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Makassar, Bryan Ramadhan Brahman, S.STP, serta Kepala Dinas Kebudayaan, Andi Patiware, S.STP., M.M. Diskusi yang berlangsung hangat membahas bukan hanya teknis pelaksanaan kegiatan, tetapi juga strategi pelestarian budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi.

Pertemuan ini diakhiri dengan semangat kolaborasi lintas sektor, di mana pemerintah, organisasi pemuda, dan lembaga kebudayaan sepakat untuk bersama-sama membangun Makassar sebagai kota inklusif, toleran, dan kaya akan nilai budaya.