Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Minggu, 10 Agustus 2025 17:13

Tim Pengabdian DPPM UMI mengajarkan ibu-ibu PKK di Takalar, mengolah tanaman lokal menjadi makanan yang bermanfaat untuk mencegah stunting.
Tim Pengabdian DPPM UMI mengajarkan ibu-ibu PKK di Takalar, mengolah tanaman lokal menjadi makanan yang bermanfaat untuk mencegah stunting.

Tim Pengabdian DPPM UMI Lakukan Inovasi Pemanfaatan Tanaman Lokal Sebagai Suplemen Anak untuk Cegah Stunting di Takalar

Makanan olahan yang dibuat adalah Gummy Candy. Pemilihan produk ini sangat sesuai dengan jajanan favorit anak-anak saat ini.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Pemerintah Indonesia telah menetapkan visi pembangunan nasional untuk periode 2025-2029 dengan tema "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Ini akan diwujudkan melalui delapan misi utama yang disebut Asta Cita. Salah satu prioritas dalam Asta Cita ke empat adalah memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang mencakup berbagai bidang, termasuk sektor kesehatan.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, pemerintah berkomitmen untuk menekan angka stunting hingga 14,4 persen pada tahun 2029 dan mencapai target sebesar 5 persen pada tahun 2045. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan pengabdian sebagai wujud pengejawantahan dari Tri Darma Perguruan tinggi.

Kegiatan pengabdian ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementisteksaintek, yang dilaksanakan di Kantor Desa Biring Kassi, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Adapun Tim Dosen Pengabdi UMI, masing-masing apt. Hamsinah, S.Farm., M.Si (ketua tim); Aminah, S.Farm., M.Sc (Anggota); Prof.Dr. Suriyanti, SE., MM (Anggota); Dan dibantu oleh Tim Mahasiswa Teza Swastika dan Nur Afni Rahmadani.

"Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terkhusus Ibu PKK dalam pengolahan tanaman lokal, dalam hal ini sayuran dan bumbu dapur yang memiliki nilai gizi yang bisa dikonsumsi dan diterima masyarakat khususnya anak-anak," ujar Hamsinah, Minggu, 10 Agustus 2025.

Makanan olahan yang dibuat adalah Gummy Candy. Pemilihan produk ini sangat sesuai dengan jajanan favorit anak-anak saat ini, sehingga anak-anak bisa mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan pemenuhan nilai gizi sehingga anak menjadi lebih sehat.

Peserta kegiatan ini terdiri dari ibu PKK dan masyarakat Desa Biring Kassi, dan dihadiri Kepala Desa Biring Kassi H Murdalin, S.Pd, M.Pd dan ibu Ketua PKK Hj. Marin, S.Pd.

Dalam kegiatan ini, peserta sangat bersemangat dan antusias. Pengabdian ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat setempat agar dapat mencegah terjadinya stunting, serta bagaimana mengembangkan produksi olahan tanaman lokal dalam bentuk sediaan Gummy Candy sebagai suplemen sehat anak yang memiliki nilai gizi yang baik, yang mengacu pada pedoman cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga (CPPB-IRT), dengan memanfaatkan bahan baku yaitu tanaman lokal (sayuran dan bumbu dapur).

"Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat sekitar pesisir dapat berpartisipasi dalam penurunan angka stunting dan menaikkan nilai ekonomis tanaman lokal. Selain itu dapat meningkatkan income dari masyarakat," harapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan diantaranya, sosialisasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

penyuluhan manfaat dan kandungan tanaman lokal yang bernilai gizi tinggi yang dapat diolah menjadi produk Gummy Candy; penyuluhan terkait Stunting dan pencegahannya; penyuluhan dan pelatihan cara pembuatan Gummy Candy dari tanaman lokal sesuai dengan standar yang dipersyaratkan; pengemasan sediaan Gummy Candy yang terstandarisasi

Pendampingan dan evaluasi, memastikan bahwa mitra mampu memproduksi Gummy Candy dari Tanaman lokal sesuai dengan standar yang dipersyaratkan; dan Keberlanjutan program untuk memastikan bahwa program dapat terus berjalan meskipun tim pengabdi telah selesai melaksanakan kegiatan. (*)

#Tim Pengabdian DPPM UMI #Universitas Muslim Indonesia #Stunting #Tanaman lokal #Pemkab Takalar