MAROS, BUKAMATANEWS - Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, bakal menjadi pusat perhatian dunia dengan digelarnya International Conference Gau Maraja Leang-Leang Maros 2025 pada 4–5 Juli mendatang. Mengusung tema “Leang-Leang Maros sebagai Gerbang Peradaban Manusia Purba Dunia,” konferensi ini menghadirkan sederet tokoh nasional dan internasional untuk mengulas potensi luar biasa kawasan karst serta situs prasejarah Maros.
Konferensi bergengsi ini rencananya dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dan Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., bersama Bupati Maros Dr. A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H., serta Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, S.T. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi dan mengembangkan warisan prasejarah Maros.
Sejumlah pakar dunia dijadwalkan menjadi pembicara kunci, di antaranya:
Prof. Campbell Macknight (Australian National University)
Prof. Maxime Aubert (Griffith University, Australia)
Prof. Dr. Akin Duli, M.A. (Universitas Hasanuddin)
Prof. Ismunandar, Ph.D. (Staf Ahli Menteri Kebudayaan)
Ahmad Mahendra, N.Tr.A.P. (Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI)
Dr. Herry Jogaswara, M.A. (BRIN)
Dr. Noel Hidalga Tan (ASEAN SCCD)
Mereka akan membahas beragam topik, mulai dari seni cadas, kawasan karst, keanekaragaman hayati Sulawesi, hingga budaya Toala dan Austronesia.
Prof. Muhlis Hadrawi dari Universitas Hasanuddin selaku panitia menyebutkan, konferensi ini bertujuan membangun kesadaran bersama untuk melestarikan situs Maros yang telah diakui UNESCO sebagai Prehistoric Cave Area sejak 2009 dan Global Geopark sejak 2023.
Sementara itu, Makmur dari BRIN menegaskan pentingnya publikasi hasil riset ke masyarakat luas demi menyelamatkan situs bersejarah tersebut dari ancaman eksploitasi.
“Konferensi ini bukan sekadar ajang ilmiah, tetapi juga seruan moral untuk menjaga Maros sebagai warisan dunia,” ujar Yusuf dari Lembaga Penelitian Leang-Leang Megalithic Tribe (LP-LMT), yang juga menjadi kontak panitia kegiatan.
Acara yang berlangsung di Maros Multipurpose Hall ini terbuka bagi akademisi, peneliti, seniman, budayawan, hingga masyarakat umum yang peduli terhadap pelestarian warisan purbakala.
Bagi yang ingin berpartisipasi, informasi lengkap dan pendaftaran dapat diakses di laman resmi https://gaumaraja.online, atau melalui kontak panitia: Yadi Mulyadi (+62 811-4197-755), Makmur (+62 812-4264-7755), dan Yusuf (+62 831-5054-1995).
Konferensi ini diharapkan semakin mengukuhkan posisi Maros sebagai pusat studi peradaban kuno dunia sekaligus memperkaya pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan budaya kawasan Wallacea.
BERITA TERKAIT
-
Maros vs Takalar di Piala Gubernur Sulsel 2025, Bupati Chaidir Syam Hadir Langsung Beri Dukungan
-
3.000 Warga Ditargetkan Ikuti Zikir Akbar "Maros Berzikir"
-
Menag Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Maros
-
Pemkab Maros Salurkan Bantuan Alat Kesehatan dan Kartu Sosial untuk Warga Kurang Mampu
-
22.469 Keluarga di Maros Dapat Bantuan Pangan Rp200 Ribu per Bulan