Perkenalkan Inovasi Gotik, Unhas Latih Ibu PKK Olah Telur Itik Jadi Oleh-Oleh Unggulan

SIDRAP, BUKAMATANEWS - Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Vokasi terus memperkuat peran aktifnya dalam memberdayakan masyarakat. Melalui program pengabdian yang didanai oleh Hibah LPPM Unhas, tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Produksi Ternak hadir di Kelurahan Manisa, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidenreng Rappang, untuk memperkenalkan inovasi olahan pangan lokal.

Kegiatan ini mengusung tema Inisiasi Unit Usaha dan Edukasi Produk Telur Asin Oven ‘Gotik’ (Egg Oven Salt Itik) sebagai Oleh-Oleh Khas Kabupaten Sidenreng Rappang.

Inovasi ini menawarkan metode pengolahan telur itik dengan teknik oven yang dinilai lebih higienis, efisien, dan memiliki daya simpan lebih lama dibandingkan metode tradisional. Produk ini pun diharapkan mampu menjadi ikon oleh-oleh khas yang bernilai ekonomi tinggi.

Kehadiran tim Unhas disambut positif oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Sekretaris Kelurahan Manisa Andi Husainah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini yang dinilai sangat relevan dengan potensi lokal yang dimiliki.

"Kelurahan Manisa dikenal sebagai sentra telur itik. Dengan adanya inovasi seperti ini, kami berharap dapat mendorong lahirnya usaha baru yang melibatkan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar," ungkapnya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh antusiasme. Warga terlihat aktif berdiskusi dan memberikan tanggapan positif terhadap potensi pengembangan produk olahan telur itik ini.

Ketua pelaksana Asmaul Fitriana Nurhidayah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program yang akan terus dikembangkan untuk mendukung peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat.

"Kami berharap inovasi ini tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga dapat diadopsi menjadi usaha yang berkelanjutan dan memberi manfaat nyata bagi warga," ujarnya

Melalui kegiatan ini, Universitas Hasanuddin berkomitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, mendorong inovasi terapan berbasis potensi lokal, serta menciptakan ruang kolaborasi antara dunia akademik dan komunitas. (*)