Oknum Perawat di Makassar Buka Praktek Aborsi Ilegal di Hotel, Patok Tarif Hingga Rp5 Juta

MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Seorang perawat berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Makassar, SA (44 tahun), ditangkap polisi setelah membuka praktek aborsi ilegal. Ia mematok tarif Rp2,5 juta hingga Rp5 juta untuk setiap praktek aborsi.

SA diketahui bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di Kota Makassar. Ia diamankan tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel di sebuah penginapan di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, pada Minggu, 25 Mei 2025.

Panit 1 Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Ipda Dendi Eriyan, mengatakan, selain menangkap SA, polisi juga mengamankan dua perempuan berinisial RA dan CI. Salah satu dari mereka, yakni CI, diketahui merupakan pasien yang baru saja menggunakan jasa aborsi tersebut.

"Kami mengamankan terduga pelaku SA, seorang ASN yang bekerja di salah satu puskesmas di Makassar, bersama dua perempuan lainnya," kata Ipda Dendi, Senin, 26 Mei 2025.

CI diketahui berstatus sebagai mahasiswi program pascasarjana (S2) di salah satu universitas negeri di Makassar. Ia menggugurkan kandungannya yang baru berusia satu bulan, pada Selasa, 20 Mei 2025.

RA diketahui berperan sebagai perantara yang menghubungkan CI dengan SA.

"CI dengan SA ini dihubungkan oleh RA yang merupakan temannya," jelas Dendi.

Dalam menjalankan praktik aborsinya, SA tidak membuka klinik, melainkan mendatangi langsung pasien ke tempat yang disepakati, seperti hotel atau penginapan. Dari hasil interogasi, SA mengaku mematok tarif antara Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta untuk setiap praktik aborsi.

"Modusnya, SA mendatangi pasien dan biasanya praktik dilakukan di hotel. Tarif yang dikenakan mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta," ungkap Dendi.

Saat ini, ketiga orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolda Sulsel. Polisi tengah mendalami kemungkinan adanya korban lain serta dugaan praktik ilegal serupa yang dilakukan oleh SA sebelumnya. (*)