Redaksi
Redaksi

Minggu, 25 Mei 2025 16:47

Anggota DPRD Kota Parepare, Dra. Hj. Asmawati, menggelar reses atau temu konstituen untuk menyerap aspirasi warga di Kemuning Cafe Lagota, Minggu (25/05/2025).
Anggota DPRD Kota Parepare, Dra. Hj. Asmawati, menggelar reses atau temu konstituen untuk menyerap aspirasi warga di Kemuning Cafe Lagota, Minggu (25/05/2025).

Jaring Aspirasi Warga, Anggota DPRD Parepare Minta Pemkot Dukung Kesenian Daerah

Hj. Asmawati menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya, seni kecapi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dengan membuka peluang pendapatan bagi para seniman

PAREPARE, BUKAMATANEWS — Anggota DPRD Kota Parepare, Dra. Hj. Asmawati, menggelar reses atau temu konstituen untuk menyerap aspirasi warga di Kemuning Cafe Lagota, Minggu (25/05/2025). Pertemuan ini dipadati warga dari berbagai kelurahan di Kecamatan Soreang yang ingin menyampaikan masukan dan bersilaturahmi langsung dengan wakilnya di parlemen.

Hj. Asmawati, yang dikenal selalu mengedepankan komunikasi tanpa sekat dengan masyarakat, mendorong warga untuk lebih aktif menyampaikan usulan-usulan mereka. "Tidak boleh ada sekat antara anggota dewan dengan warga. Ini membuat warga lebih antusias dalam mengutarakan usulan-usulannya," tegasnya.

Dalam reses kali ini, beberapa warga kembali menanyakan realisasi usulan mereka dari periode sebelumnya. Ernawati, salah seorang warga, mengeluhkan belum terealisasinya bantuan alat pembuat kue yang sudah dijanjikan sejak Desember 2024. "Maaf Bu Dewan, saya sudah disurvei dan diverifikasi, bahkan dijanjikan akan terealisasi bulan Desember lalu. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi," keluhnya.

Menanggapi hal tersebut, Hj. Asmawati berjanji akan mengawal usulan tersebut. Ia menjelaskan bahwa aspirasi warga akan didata ulang dan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) di DPRD untuk kemudian diwujudkan melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) dewan.

Selain itu, aspirasi lain datang dari Husain, seorang pekerja seni yang mengeluhkan minimnya peralatan untuk sanggar seni kecapi. "Kami terkendala dengan peralatan musik kecapi dan sarana panggung sanggar seni. Kami ingin mendidik anak-anak agar bisa mengiringi setiap acara seni tari, jadi kami sangat membutuhkan alat kecapi, gendang, dan suling," pintanya.

Hj. Asmawati menyambut baik usulan tersebut. Menurutnya, seni kecapi bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dengan membuka peluang pendapatan bagi para seniman. Ia bahkan mengusulkan agar pemerintah kota dapat menyediakan lokasi khusus, seperti di anjungan Cempae atau sekitar kolam renang Jompie, sebagai tempat latihan dan pertunjukan.

"Usulan ini bagus karena bisa menambah pendapatan warga. Jika ada acara di Pemkot atau hajatan warga, mereka bisa diminta tampil dan mendapat upah. Saya kira ini adalah penggerak ekonomi kerakyatan," pungkasnya.

#DPRD Kota Parepare