Komunitas Senam Bucin Gelar Sunset Sailing Rayakan Lima Tahun Kebersamaan

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Komunitas perempuan Senam Bambu Runcing Rappang, atau yang dikenal dengan sebutan Bucin, menggelar kegiatan Sunset Sailing Trip di atas Kapal Phinisi yang berlabuh di Anjungan Pantai Losari, Makassar, akhir pekan lalu. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai perayaan lima tahun kebersamaan komunitas yang rutin menggelar senam di Rappang, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulsel.

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, yang juga menjabat Ketua PGRI Sidrap dan merupakan salah satu pendiri komunitas senam tersebut. Kegiatan kali ini mengangkat tema Senam Sehat Bucin, sebagai simbol semangat kebugaran dan kebersamaan antar anggota komunitas.

"Kegiatan ini menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan membangun kekompakan antarkomunitas. Meskipun Sunset Sailing Trip hanya digelar setahun sekali, senam ini rutin dilaksanakan dua kali seminggu, setiap Rabu dan Sabtu, di pelataran Monumen Bambu Runcing Rappang," ujar Nurkanaah.

Koordinator kegiatan, Cenceng, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajakan terbuka kepada masyarakat umum agar semakin peduli terhadap pentingnya gaya hidup sehat melalui olahraga.

"Kami ingin mengangkat kegiatan ini ke ruang publik agar semakin banyak warga Rappang ikut serta. Senam bukan hanya soal kebugaran, tapi juga ruang untuk membangun kebersamaan," ujarnya.

Salah satu inisiator, Rosmini, berharap kegiatan komunitas ini mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah. Ia bahkan mengusulkan agar kegiatan serupa dapat dijadikan bagian dari perayaan hari jadi Kabupaten Sidrap.

"Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama yang baik. Harapannya, ke depan bisa diadakan lomba atau senam bersama yang difasilitasi oleh pemerintah kabupaten," ungkapnya.

Lebih jauh, Nurkanaah menilai keberadaan komunitas Senam Bucin mampu meningkatkan rasa percaya diri perempuan Sidrap untuk tampil aktif di ruang publik.

"Perempuan jadi lebih sehat, lebih percaya diri, dan bisa berkontribusi pada program kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan. Komunitas ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya menjadi pendamping, tapi juga motor penggerak pembangunan," katanya.

Kegiatan di atas Kapal Phinisi ini juga diharapkan mampu membawa nama Senam Bambu Runcing Rappang dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun mancanegara, sebagai model pemberdayaan perempuan berbasis olahraga dan komunitas.

Misbar, salah satu pembawa acara sekaligus mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini mencerminkan filosofi lokal Bugis-Makassar to ogi’e yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan harmoni sosial.

"Melleki tapada melle; tapada mamminanga; tasiyallabuang, artinya menjalin hubungan baik dengan orang lain akan membuka pintu kesuksesan, baik pribadi maupun bersama," ujarnya. (*)