Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 24 Februari 2025 22:04

Mahasiswa memblokade jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.
Mahasiswa memblokade jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.

Unjuk Rasa Efisiensi Anggaran, Arus Lalulintas di Jalan Urip Sumohardjo Makassar Lumpuh Total

Diketahui, gelombang unjuk rasa terjadi beberapa hari terakhir di Makassar, lantaran menolak efisiensi anggaran yang digadang-gadang bakal dilakukan pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Hingga pukul 21.58 WITA, Senin, 24 Februari 2025, puluhan mahasiswa di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar masih tetap bertahan melakukan unjuk rasa terkait efisiensi anggaran.

Aksi unjuk rasa mahasiswa ini sejak siang dilakukan di kawasan Fly Over, Jalan Urip Sumiharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Aksi pun berlanjut hingga saat ini, dan para mahasiswa memblokade dua ruas jalan tersebut. Mereka memblokade jalan dengan batang bambu dan membakar ban bekas.

Akibatnya, sejak siang arus lalu lintas di kawasan tersebut lumpuh. Beberapa pengendara terpaksa harus putar balik menghindari macet.

Bahkan pengendara motor nekat masuk ke kawasan tol. Tak hanya itu, mobil bus Mamminasata juga harus naik ke trotoar untuk berbalik arah.

Salah satu sopir truk, Daeng Rala mengungkapkan bahwa dirinya sudah terjebak macet sejak siang tadi. Dia pun mengeluh dengan aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.

"Saya juga bingung setiap hari demo, tutup jalan, kita ini punya pekerjaan terbengkalai semua," keluhnya.

Daeng Rala juga menyampaikan bahwa mahasiswa seharusnya tidak melakukan aksi unjuk rasa terus menerus dan merugikan masyarakat.

"Kalau memang untuk rakyat, kau (mahasiswa) ke Jakarta, demo disana jangan disini," ucap dia.

Sementara, pengendara roda dua yakni Dahlia juga mengaku kesal dengan aksi mahasiswa tersebut.

"Saya tadi sudah kesana, kenapakah tutup jalan lama sekali, petugas juga tidak bikin apa-apa, tidak adami uang ini dipegang," kata dia.

Diketahui, gelombang unjuk rasa terjadi beberapa hari terakhir di Makassar, lantaran menolak efisiensi anggaran yang digadang-gadang bakal dilakukan pemerintah di sektor kesehatan dan pendidikan.

Diketahui, Presiden Prabowo menargetkan efisiensi anggaran hingga USD44 miliar atau setara Rp 750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya untuk membiayai Makan Bergizi Gratis dan menyuntik BPI Danantara. Dalam kebijakan itu, diharapkan agar kebijakan efisiensi memberi dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat. (*)

#Unjuk rasa #Efisiensi Anggaran #Mahasiswa blokade jalan