Gunung Semeru Erupsi, Luncurkan Awan Panas hingga 3000 Meter
Jarak luncur awan panas masih berada dalam radius aman dari pemukiman terdekat, yang berjarak 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

BUKAMATA - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. Erupsi ini disertai dengan luncuran awan panas sejauh 3.000 meter menuju Besuk Kobokan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengonfirmasi kejadian tersebut melalui sambungan telepon.
"Betul terjadi erupsi disertai awan panas dengan jarak luncur kurang lebih 3.000 meter ke Besuk Kobokan," ujarnya dilansir Kompas.
Meski demikian, Patria menyatakan, pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari kejadian ini.
Ia menjelaskan, jarak luncur awan panas masih berada dalam radius aman dari pemukiman terdekat, yang berjarak 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
"Dampak nihil, kami belum dapat laporan, jarak luncur awan panas masih pada radius aman dari pemukiman," tambahnya.
Menurut informasi dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, terpantau enam kali erupsi yang terjadi antara pukul 00.00 hingga 10.00 WIB. Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.00 WIB, dengan kolom letusan abu setinggi 800 meter di atas puncak kawah.
Selanjutnya, erupsi terjadi pada pukul 02.27 dan 04.31 WIB, dengan kolom letusan abu masing-masing setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah. Erupsi juga terjadi pada pukul 05.35 dan 06.37 WIB, dengan kolom letusan abu setinggi 900 dan 800 meter di atas puncak kawah. Erupsi terakhir tercatat pada pukul 09.52 WIB, namun tidak dapat terpantau secara visual karena gunung tertutup kabut.
Patria mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa menjangkau 13 kilometer dari puncak.
Ia juga mengingatkan, saat ini kawasan sekitar Gunung Semeru sering diguyur hujan lebat, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
