Redaksi : Selasa, 17 Desember 2024 16:04

JAKARTA, BUKAMATANEWS – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyatakan bahwa pihaknya tengah berkoordinasi dengan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memastikan kesesuaian jadwal pelantikan kepala daerah terpilih pasca-Pilkada serentak 2024. Langkah ini dilakukan untuk menyelaraskan berbagai dinamika yang muncul, termasuk daerah-daerah yang mengajukan gugatan ke MK dan permintaan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

"Kami sedang berkoordinasi dengan Mahkamah Konstitusi dan juga dengan KPU untuk memastikan ada kesesuaian jadwal. Ada daerah yang tidak mengajukan gugatan, ada yang mengajukan gugatan, dan ada pula yang PSU. Semua ini perlu kita rencanakan dengan matang," ujar Bima Arya saat ditemui di SMAN 34, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).

Terkait pelantikan Gubernur terpilih Jakarta, Bima Arya menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari KPU. Meskipun harapan pelantikan serentak sempat digaungkan, ia menilai hal tersebut sulit untuk direalisasikan sepenuhnya.

"Kalau bisa, pelantikan kepala daerah memang dilakukan serentak. Tapi kan tidak mungkin semuanya bersamaan. Tidak mungkin kita menunggu sampai semua gugatan selesai," tambah Bima Arya.

Bima Arya juga menyoroti fakta bahwa cukup banyak daerah yang Pilkadanya berjalan lancar tanpa sengketa. Jika harus menunggu seluruh proses gugatan di MK tuntas, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai hingga empat bulan. Hal ini, menurutnya, berpotensi mengganggu masa jabatan dan efektivitas pemerintahan di daerah.

"Ini akan berdampak pada selesainya masa jabatan dan masa pemerintahan. Maka itu, kami ingin memastikan lebih dulu tahapan di MK. Apakah mungkin kita prioritaskan dulu daerah-daerah yang tidak ada gugatan? Itu yang akan kami bahas bersama," ucapnya.

Bima Arya menekankan pentingnya koordinasi bersama antara MK, KPU, dan pihak terkait untuk menyusun tahapan pelantikan yang efektif dan efisien. Dengan begitu, roda pemerintahan di daerah bisa segera berjalan tanpa hambatan.

"Jadi kita duduk bersama dulu untuk memastikan tahapannya seperti apa. Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengantisipasi berbagai kendala yang ada," pungkasnya.