Promosi Doktor, Helmy Budiman Bahas Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Penyangga IKN
Helmy menyampaikan, kiranya hasil penelitian ini dipersembahkan bagi Kota Makassar dan Indonesia, dan sekiranya hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan pemerintah pusat di Era Presiden Prabowo Subianto.
MAKASSAR, BUKAMATA — Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar, Helmy Budiman, sukses menggelar promosi doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin (Unhas).
Dalam disertasinya, Helmy mengangkat judul Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Penyangga Ibu Kota Nusantara, yang dipromosikan di Aula Prof Basri Hasanuddin Pasca Sarjana FEB Unhas, Senin, 11 November 2024.
Helmy menyelesaikan disertasi dibimbing oleh Promotor Prof. Dr. Arifuddin SE, Ak, M.Si, CA serta Dr. Madris, SE, DPS, M.Si dan Dr. Sabir, SE, M.Si. yang bertindak selaku Co-Promotor.
Sidang Promosi Helmy dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Prof. Abdul Rahman Kadir, SE, M.Si. Turut pula hadir beberapa penguji di tempat tersebut Prof. Dr. Mursalim Nohong, SE, M.Si, Dr. Dwiana Sari Saudi, SE,M.Si serta penguji eksternal dari IPDN, Dr. Ridwan, SE,M.Si
Helmy dalam disertasinya menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
“Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah yang diproyeksikan dengan variabel upah minimum provinsi, dana transfer pusat, inflasi, investasi, dan penyerapan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Mantan Kepala Bappeda Kota Makassar itu menyampaikan bahwa penelitian tersebut dilaksanakan di enam provinsi di Sulawesi dan lima provinsi di Kalimantan, menggunakan jenis data sekunder dalam bentuk data panel dari tahun 2013 sampai dengan 2023 yang bersumber dari Bappeda dan BPS di provinsi masing-masing.
Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi dibantu aplikasi e-Views 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah minimum provinsi, inflasi, investasi, dan penyerapan tenaga kerja secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan dana transfer pusat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Upah minimum provinsi dan dana transfer pusat secara tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan inflasi tidak tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui investasi. Upah minimum provinsi dan inflasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja dan dana transfer pusat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyerapan tenaga kerja.
Helmy menyampaikan, kiranya hasil penelitian ini dipersembahkan bagi Kota Makassar dan Indonesia, dan sekiranya hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan pemerintah pusat di Era Presiden Prabowo Subianto. (*)
News Feed
Beli Narkoba di Sidrap, Dua Warga Bone Ditangkap
14 Desember 2024 21:03
Soal Pabrik Uang Palsu di Dalam Kampus, Begini Penjelasan Rektor UIN Alauddin
14 Desember 2024 20:03
Cegah Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Takalar Gelar Pelatihan Keterampilan Teknis Griya
14 Desember 2024 19:43