Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Jumat, 01 November 2024 22:32

Prof Zudan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulsel, yang dilaksanakan di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jum'at, 1 November 2024.
Prof Zudan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulsel, yang dilaksanakan di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jum'at, 1 November 2024.

Pj Gubernur Prof Zudan Instruksikan Seluruh OPD dan Pemerintah Kabupaten Kota Bergerak Bersama Atasi Stunting

Dari data yang ada menunjukkan penurunan angka stunting di Sulsel dari tahun 2019 hingga tahun 2022, namun mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,2 persen pada tahun 2023.

MAKASSAR, BUKAMATA - Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh menginstruksikan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah daerah di 24 kabupaten kota untuk bergerak bersama dalam menurunkan angka stunting. Saat ini, angka stunting di Sulsel masih tinggi, mencapai 27,4 persen.

"Angka stunting masih tinggi dan kita harus menurunkan 10 persen, makanya kita harus bergerak secara agresif dengan pemberian makanan-makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)," ucap Prof Zudan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sulsel, yang dilaksanakan di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Jum'at, 1 November 2024.

Prof Zudan juga meminta agar kader-kader posyandu dan juga kepala puskesmas digerakkan untuk menurunkan angka stunting.

"Saya juga meminta agar Kepala Dinas Kesehatan, Kadis PMD, Dinas Ketahanan Pangan, dan BKKBN agar keempat ini kompak bekerja sama turun langsung ke lapangan sampai ke puskesmas dan posyandu," pinta Prof Zudan.

Prof Zudan menekankan pentingnya intervensi cepat dan efektif dalam pencegahan stunting. Setiap wilayah juga harus memperkuat pengecekan lapangan guna menjaga akurasi data terkait stunting.

"Kita harus memastikan data terkait stunting ini benar-benar akurat, mulai dari data ibu hamil hingga distribusi makanan tambahan bagi anak-anak yang membutuhkan," ungkap Prof Zudan.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Nunung Nuryartono, yang hadir secara daring memaparkan trend prevalensi stunting di Sulsel.

Menurut Nunung Nuryantono, dari data yang ada menunjukkan penurunan angka stunting di Sulsel dari tahun 2019 hingga tahun 2022, namun mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,2 persen pada tahun 2023.

Hadir pada Rakor tersebut Kadis DP3A Dalduk KB Sulsel Andi Mirna, Kadis Kesehatan Sulsel Ihsan Iskandar, Plh Kadis PMD Sulsel M Ikhsan Mustari, dan Pj Sekda Kota Makassar, Irwan Adnan (*)

 

#Pemprov Sulsel #Pj Gubernur Prof Zudan #Stunting #BKKBN