Redaksi
Redaksi

Selasa, 29 Oktober 2024 00:16

Calon Gubernur nomor urut 1, Danny Pomanto ( RISAL/BUKAMATANEWS)
Calon Gubernur nomor urut 1, Danny Pomanto ( RISAL/BUKAMATANEWS)

Debat Pilgub Sulsel, Danny Pomanto: Tanpa Budaya, Masa Depan Tanpa Arah

Dalam debat yang mempertemukan pasangan Danny-Azhar (DIA) dengan pasangan Andi Sudirman-Fatmawati (Andalan-Hati), Danny memaparkan keberhasilannya sebagai Wali Kota Makassar dalam menjadikan kota tersebut sebagai tempat yang lebih toleran dan nyaman bagi semua pihak.

MAKASSAR, BUIAMATANEWS - Dalam debat kandidat Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel), Calon Gubernur nomor urut 1, Danny Pomanto, menegaskan pentingnya budaya dalam membentuk masa depan yang berarah. “Bergurulah dari budaya karena tanpa budaya, seperti masa depan tanpa arah,” ujar Danny dengan lantang saat acara yang digelar di Hotel Four Points, Senin malam (28/10/24).

Dalam debat yang mempertemukan pasangan Danny-Azhar (DIA) dengan pasangan Andi Sudirman-Fatmawati (Andalan-Hati), Danny memaparkan keberhasilannya sebagai Wali Kota Makassar dalam menjadikan kota tersebut sebagai tempat yang lebih toleran dan nyaman bagi semua pihak. "Kota Makassar kami bangun menjadi ekosistem yang moderat dan toleran. Ketika pertama kali menjabat, Makassar sempat masuk dalam 10 besar kota intoleran. Namun, Alhamdulillah, dalam waktu satu tahun kami berhasil mengatasi itu," jelasnya.

Danny juga berjanji, jika terpilih sebagai Gubernur, pasangan DIA akan memberikan perhatian khusus pada semua kelompok masyarakat di Sulsel untuk menjaga keberagaman dan memperkuat identitas budaya daerah. “Kami akan mengabadikan seluruh keistimewaan budaya Sulsel. Di Makassar, kami telah mendirikan rumah adat dan patung tedong bonga di Losari sebagai simbol keberagaman budaya," kata Danny.

Tidak hanya mendirikan ikon budaya, Danny menambahkan bahwa setiap harinya sekitar 2000 anak sekolah diajak menyaksikan langsung proses pembuatan rumah adat Toraja, perahu Pinisi, dan patung tedong bonga, sebagai upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya sejak dini. "Setiap hari, 2000-an anak melihat langsung pembuatan ikon budaya ini. Kami ingin mereka belajar dan mengenal budaya secara langsung,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti acara tahunan F8 yang rutin digelar di Makassar, sebagai ajang untuk memamerkan dan melestarikan berbagai budaya Sulsel. Danny menyayangkan keterlibatan pemerintah provinsi yang minim dalam mendukung acara tersebut. “Di F8, kita tampilkan semua budaya Bugis, Makassar, Toraja. Sayangnya, provinsi belum banyak terlibat. Insya Allah, jika terpilih, kita jadikan Sulsel provinsi dengan budaya yang unggul,” ujarnya penuh semangat.

Selama kampanye di berbagai daerah, Danny mengaku mendengar banyak keluhan warga terkait budaya. Ia menyampaikan komitmennya untuk menjaga kekayaan budaya Sulsel seperti Bugis-Makassar, Toraja, Lautang, dan Kajang. “Banyak budaya kita yang perlu perhatian khusus. Penghargaan terhadap budaya sangat dibutuhkan di Sulsel karena ada banyak nilai luar biasa yang harus kita jaga," pungkasnya.

#Danny Pomanto #KPU Sulsel