Jurus Ilham Fauzi Jadikan Makassar Pusat Ekonomi Kreatif, Kembangkan Inkubator Center
12 Oktober 2024 15:12
Ribuan mahasiswa turun ke jalan dan ke DPRD Sulsel menolak RUU Pilkada.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Ribuan elemen mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Makassar turun menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (22/8). Bahkan, mahasiswa sempat menduduki Kantor DPRD Sulsel.
Elemen mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia, Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Hasanuddin melakukan long march dari kampus masing-masing ke Flyover Makassar. Setelah berorasi di Flyover, para mahasiswa bergerak ke DPRD Sulsel.
Meski sudah dikelilingi kawat berduri, mahasiswa tetap berhasil menembus pagar Kantor DPRD Sulsel. Sempat ada dialog antara anggota DPRD Sulsel Januar Jaury Darwin, hingga akhirnya pagar besi kantor DPRD Sulsel dibuka.
Sejumlah jenderal lapangan bergantian menyampaikan orasinya. Meski demikian, mereka menyoroti keputusan Badan Legislatif DPR RI yang tidak mengikuti putusan MK.
"Kepada DPR RI dan Pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pembahasan Revisi UU Pilkada di DPR dan patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 70/PUU-XXII/2024," teriak sang orator.
"Kepada rakyat tertindas di seluruh Indonesia–buruh, tani, dan kaum miskin kota–dan kaum muda di Indonesia untuk mengkonsolidasikan diri dan mempersiapkan pembangkangan sipil. Tidak ada pilihan, Saatnya turun Ke Jalan, robohkan 'setan-setan yang berdiri mengangkang' kita bergerak, bersuara, dan melakukan aksi sampai menang," imbuhnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib, mengungkapkan mengerahkan setidaknya 450 personel pengamanan. Ia menyebut pengamanan hari ini terbagi beberapa titik, apalagi ada kunjungan Ibu Negara Iriana Jokowi di Makassar.
"Jumlah personel ada 450 orang. Kita berharap adek-adek mahasiswa menyampaikan aksinya dengan aman dan tidak anarkis," tuturnya.
Kasubdit Kelembagaan Universitas Hasanuddin Muh Irdam Ferdiansyah mengaku setidaknya ribuan mahasiswa dari lampus berlambang ayam jantan turun aksi kali ini. Ia mengatakan mahasiswa Unhas turun aksi untuk menyampaikan aspirasi.
"Sebetulnya ini kan bagian aspirasi masyarakat yg coba menyuarakan yg dirasakan. Kami dari kemahasiswaan Unhas juga di sini turut mendampingi agar kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam koridor yang wajar dan batas normal," ujarnya.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh Badan Eksekutif (BEM) masing-masing fakultas dan organisasi mahasiswa lingkup Unhas agar aksi tidak anarkis.
"Kami selalu menitip pesan kegiatan-kegiatan tidak serta merta mengikuti aktivitas yang sifatnya anarkis," tegasnya.
Irdam mengatakan saat ini negara sedang demam. Aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat merupakan early warning bagi pemerintah dan DPR RI.
"Bisa dikatakan seperti itu. Mungkin negara kita lagi demam atau bagaimana. Ini sebagai early warning sistem," ucapnya.(*)
12 Oktober 2024 15:12
12 Oktober 2024 14:25
12 Oktober 2024 11:14
12 Oktober 2024 07:35
12 Oktober 2024 07:16
12 Oktober 2024 07:28
12 Oktober 2024 08:36