Majelis Umum PBB Desak Israel Berhenti Jajah Palestina
19 September 2024 10:06
Tawuran berawal dari aksi pelemparan saat acara bazar digelar siswa SMAN 11 Makassar.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Video tawuran di depan SMAN 16 Makassar viral di media sosial (medsos). Polisi pun telah mengamankan enam orang dalam kejadian tersebut.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Wahiduddin mengaku telah mengamankan enam orang yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut. Wahid juga mengungkapkan tawuran yang terjadi di depan SMAN 16 Makassar ternyata melibatkan tujuh sekolah.
"Ada enam orang diamankan. Setidaknya siswa yang terlibat tawuran dari tujuh sekolah di Kota Makassar," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Kamsi (8/8/2024).
Wahid mengungkapkan siswa dari tujuh sekolah tersebut yakni SMAN 11, 3, 14, 1, dan 16. Selain itu, ada dua sekolah swasta yakni SMA Kartika dan SMA PGRI.
“Jadi ini bergabung menjadi dua kelompok saling serang,” bebernya.
Wahiduddin melanjutkan, tawuran ini sebenarnya lanjutan dari peristiwa pelemparan saat acara bazar SMAN 11 Makassar di Jalan Tupai, Kecamatan Mamajang pada Minggu (4/8/2024).
“Pelaku diduga dari anak-anak SMA Negeri 16 dan Kartika,” imbuhnya.
Tak terima acaranya diganggu, siswa SMAN 11 mendatangi lagi sekolah SMAN 16 dan SMA Kartika untuk membalas dendam. Mereka melakukan pelemparan ke arah gedung sekolah.
“Tapi tidak terjadi saling serang,” papar
Wahiduddin.
Puncaknya, seperti pada video yang viral di sosmed segerombolan siswa bermotor menyerang SMAN 16 Makassar. Bahkan ada seorang yang terluka di kepala karena dikeroyok.
“Itu korban dari SMA PGRI. Jadi ini anak SMA Negeri 11 memanggil temannya dari beberapa sekolah itu. Begitu juga dengan anak SMA 16 yang gabung dengan anak SMA Kartika,” jelas Wahiduddin.
Enam orang yang ditangkap polisi masing-masing berinisial MAK yang merupakan alumni SMA PGRI, R dan MS siswa SMA Negeri 1. Lalu, YH, RHA, dan NA dari siswa SMA Negeri 14.
“Mereka masih dimintai keterangan di Polsek Ujung Pandang,” jelas Wahiduddin.
Dia melanjutkan, pihaknya masih mendalami motif sebenarnya tawuran tersebut.
“Statusnya kita masih tunggu perkembangan seperti apa karena masih diperiksa, apalagi mereka itu masih di bawah umur. Kemungkinan penyelesaiannya secara kekeluargaan,” tuturnya.
Selain menangkap siswa, polisi juga mendapati barang bukti senjata tajam jenis busur. Walau begitu, Wahiduddin mengatakan tetap akan mengupayakan mediasi untuk menyelesaikan perselisihan ini.
“Para orang tua dari masing-masing sekolah kita telah imbau untuk meningkatkan pengawasan kepada anaknya, begitu juga dengan pihak sekolah untuk memeriksa barang bawaan jangan sampai ada yang membawa senjata tajam,” pungkasnya.(*)
19 September 2024 10:06
19 September 2024 08:46
19 September 2024 08:35
19 September 2024 08:08
19 September 2024 07:18
19 September 2024 08:46
19 September 2024 07:18
19 September 2024 08:08
19 September 2024 08:35
19 September 2024 10:06