Kapolda Andi Rian R Djajadi Diberi Gelar Adat Lamattuju Petta Jala

MAKASSAR, BUKAMATA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, diberi gelar adat dari keluarga besarnya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel ini diberi gelar adat 'Lamattuju Petta Jala' yang menjadi simbol penghormatan kepada Irjen Pol Andi Rian atas kontribusinya dalam menjaga keamanan di Sulawesi Selatan.

Pemberian gelar adat ini disampaikan oleh H. Andi Yaushan Tenri Tappu yang didaulat berpidato mewakili Haji Andi Baso Hamid Ketua Lembaga Adat Bone, pada Jumat, 2 Agustus 2024 lalu.

Selain pemberian gelar adat, Andi Rian juga diberikan penjelasan dan penuturan silsilah keluarganya. Menurutnya penuturan, penelusuran serta penelitian silsilah tersebut bagian dari pelestarian budaya yang harus tetap terjaga.

Dengan menghidupkan kembali semangat leluhurnya, Irjen Pol Andi Rian tidak hanya menghormati warisan keluarganya tetapi juga mendorong masyarakat untuk bersatu dalam menjaga kedamaian dan ketertiban di Sulawesi Selatan.

Dalam paparan perwakilan dewat adat Bone Andi Baso Bone menyebut bahwa Andi Rian rupanya memiliki garis keturunan dari Raja Bone ke-13 La Maddaremmeng Sultan Muhammad Shaleh.

"Puatta La Maddaremmeng inilah yang mula-mula menerapkan syariat Islam di kerajaan Bone," kata Andi Baso.

Raja Bone La Maddaremmeng, inilah yang kemudian digantikan oleh ponakannya Raja Bone ke-15 La Tenritatta Arung Palakka.

Garis keturunan Andi Rian juga sangat jelas tertuturkan memiliki garis keturunan dari La Patau Matanna Tikka Arung Palakka, yang merupakan Mangkau (raja) Bone XVI.

Melalui putranya Raja Bone ke XXII La Temmasonge Puatta Matinroe ri Mallimongeng, melahirkan dua orang putrinya yakni I Time' Daeng Manurung yang diperistrikan oleh La Pababbari Datu Macowae ri Bengo, dan dari putrinya I Balele Daeng Marennu Datu Ulaweng yang diperistrikan oleh I Lacce Arung Gona.

Andi Baso Bone menjelaskan sosok kakek buyut Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yaitu Andi Abdul Djabbar Petta Jala.

Andi Abdul Djabbar diketahui merupakan sosok Kapitang Watampone. Yaitu, sosok penanggung jawab keamanan di wilayah Watangpone pada masanya.

"Alhamdulillah, cucu beliau bisa mengikuti jejaknya dengan juga menjadi penanggung jawab keamanan di Sulawesi Selatan," ucap Andi Baso Bone.

Pada kesempatan itu, jebolan Akpol 1991 ini juga menyerukan semangat persatuan. Terlebih dalam momentum jelang Pilkada serentak 2024.

"Beberapa waktu lalu, kita semua sudah melewati agenda nasional berupa pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Dan Alhamdulillah, kekuatan persatuan dan kesatuan telah membuktikan bahwa pelaksanaan agenda nasional ini bisa kita lewati dengan baik tanpa ada riak yang berarti," ucap Andi Rian.

Lebih lanjut Andi Rian menjelaskan, terjadi fenomena pengkotak-kotakan di Bone jelang Pilkada serentak. Dia mengungkapkan, fenomena itu, diamatinya saat awal mula ditugasi sebagai Kapolda Sulsel.

Olehnya itu, mantan Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali menekankan kepada masyarakat Bone, agar tidak terpecah belah dengan adanya pengelompokan-pengelompokan yang ada.

"Ayo, untuk apa kita berkotak-kotak, mari kita bersatu untuk sama-sama bergandengan tangan kita menjaga situasi di Bone ini, yang tentu kita berharap berkontribusi keamanan di Sulawesi Selatan," imbuhnya.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan benda pusaka Parewa Bessi dari ketua lembaga Parewa Bessi Lamakkawa Andi Promal Pawi.

Kunjungan pun diakhiri dengan penyerahan benda pusaka Parewa Bessi oleh Andi Promal Pawi dari lembaga Parewa Bessi Lamakkawa. (*)