
Diskusi Publik DPRD Makassar Bahas Peran Artificial Intelligence dalam Transformasi Pemerintah dan Pilkada
Sekretaris DPRD Kota Makassar, Dahyal, menyoroti perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) yang telah merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah politik.
MAKASSAR, BUKAMATANEWS – Sekretariat DPRD Kota Makassar menggelar diskusi publik bertema “Artificial Intelligence (AI) dalam Transformasi Pemerintah dan Pilkada” di Hotel Aston Makassar, Senin (5/8/2025). Acara ini menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka, di antaranya Ketua Fraksi NasDem DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham; Kepala Bappeda Kota Makassar, Zulkifli; dan AI Developer serta anggota AICO, Sulfikar Suaib.

Dalam sambutannya, Sekretaris DPRD Kota Makassar, Dahyal, menyoroti perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) yang telah merambah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah politik.
“Transformasi AI adalah kemajuan yang tak terhindarkan. Namun, kita juga harus mewaspadai potensi penyalahgunaannya, terutama dalam konteks politik dan demokrasi,” ungkap Dahyal.
Ia mencontohkan penerapan program Makassar Smart City sebagai bukti pesatnya perkembangan teknologi di kota ini. Meski membawa manfaat besar, Dahyal menegaskan pentingnya mempertimbangkan tantangan seperti etika dan keamanan data.
“Kita perlu memastikan bahwa AI dapat meningkatkan kualitas demokrasi, tetapi pada saat yang sama, kita juga harus mengantisipasi risiko seperti penyebaran hoaks, manipulasi opini publik, dan gangguan stabilitas politik,” tambahnya.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Makassar, Ari Ashari Ilham, menggarisbawahi urgensi regulasi terkait AI, terutama menjelang Pilkada serentak yang akan berlangsung November mendatang.
“AI memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap politik, tetapi teknologi ini harus diarahkan untuk kepentingan masyarakat luas, bukan segelintir kelompok,” tegas Ari.
Namun, ia juga menyoroti tantangan lain, seperti dampaknya terhadap ketenagakerjaan. Menurut Ari, pemerintah harus mempersiapkan regulasi yang mengimbangi kemajuan teknologi dengan penciptaan lapangan kerja agar AI tidak memperparah pengangguran.
Sulfikar Suaib, sebagai pakar AI, memaparkan potensi besar AI dalam meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pemilu, menganalisis sentimen publik, dan menyusun strategi kampanye yang lebih efektif.
“Namun, untuk memanfaatkan potensi ini, pemerintah perlu segera merumuskan regulasi yang komprehensif. Regulasi ini harus memastikan penggunaan AI yang etis, bertanggung jawab, dan tidak merugikan masyarakat,” jelas Sulfikar.
Diskusi ini menjadi ruang penting untuk memahami peran dan tantangan AI dalam transformasi pemerintah dan proses demokrasi. Dengan regulasi yang tepat dan kolaborasi yang baik, AI diharapkan dapat menjadi alat yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas demokrasi di Kota Makassar.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47