Redaksi
Redaksi

Minggu, 21 Juli 2024 23:26

Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menerima bendera Merah Putih dari Ketua Kloter 37 Debarkasi Makassar di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang.
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh saat menerima bendera Merah Putih dari Ketua Kloter 37 Debarkasi Makassar di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang.

Kloter Terakhir Debarkasi Makassar Tiba, 3 Jemaah Haji Masih Tertinggal di Arab Saudi

Tiga jemaah haji yang masih berada di Arab Saudi karena menjalani perawatan di rumah sakit.

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Kelompok Terbang (Kloter) 37 yang merupakan kloter terakhir Debarkasi Makassar telah tiba di Asrama Haji Sudiang, Minggu (21/7/2024). Meski demikian, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar mencatat masih ada tiga jemaah haji yang tertinggal di Arab Saudi karena dirawat di rumah sakit.

Ketua PPIH Embarkasi-Debarkasi Makassar Muh Tonang mengatakan PPIH Embarkasi-Debarkasi Makassar memberangkatkan 16.644 jemaah ke Arab Saudi. Sementara untuk kepulangan, PPIH hanya menerima 16.609 jemaah.

"Ada 32 orang jemaah yang meninggal di Arab Saudi. Sementara ada 3 orang yang meninggal saat masih berada di Tanah Air," ujarnya.

Tonang mengungkapkan saat ini masih ada tiga jemaah haji yang masih berada di Arab Saudi. Tonang menyebut ketiga jemaah haji tersebut masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Semua itu masih tanggung jawab oleh pemerintah. Mudah-mudahan mereka cepat pulih agar dapat dipulangkan segera ke Tanah Air," tuturnya.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi memuji pelayanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi-Debarkasi Makassar kepada jemaah haji. Kahfi mengapresiasi kinerja Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Makassar. Secara umum pelayanan jemaah haji di Embarkasi-Debarkasi Makassar sangat baik.

"Secara khusus Embarkasi-Debarkasi Makassar, Alhamdulillah cukup mengalami kemajuan dalam pelayanan. Kalau sebelumnya jemaah haji itu kan butuh waktu 7 jam untuk di pelayanan kesehatan, administrasi paspor dan sebagainya, untuk tahun ini sisa 2 jam," ucapnya.

Meski demikian, Kahfi memberikan sejumlah catatan pelaksanaan ibadah haji 2024 secara umum. Salah satu yang menjadi sorotan yakni pelayanan Garuda Indonesia yang sering bermasalah saat mengangkut jemaah haji.

Kahfi mencatat sejumlah masalah dialami pesawat Garuda Indonesia saat mengangkut jemaah haji. Bahkan, pesawat Garuda Indonesia dua kali mengalami kendala teknis pada mesin.

"Kalau begini terus pelayanannya Garuda, bisa saja kita kurangi lagi tinggal 50 ribu aja. Karena kemampuannya hanya segitu," ujarnya kepada wartawan.

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) ini memberikan warning kepada manajemen Garuda Indonesia untuk memperbaiki pelayanan kepada jemaah haji. Apalagi, armada pesawat dimiliki Garuda Indonesia juga minim.

"Makanya kita warning. Alasannya Garuda itu memang tidak mendapatkan pesawat," bebernya.

Kahfi mengungkapka ada 60 jadwal penerbangan Garuda Indonesia mengangkut jemaah haji mengalamo delay atau penundaan. Hal ini pun menjadi bahan evaluasi

"Kemudian juga penerbangan paling butuh evaluasi. Terjadi delay, sampai 60 kali delay penerbangan," ungkapnya.

Sorotan lain dari Komisi VIII, kata Kahfi yakni pemondokan jemaah haji. Ia menyinggung masih terjadinya over capasity tenda jemaah haji saat berada di Mina, Arab Saudi.

"Memang yang masih perlu dicarikan solusi adalah tenda di Mina. Kemarin masih terjadi over capacity. Ini yang perlu dicarikan solusi," tegasnya.

Kahfi menyebut nantinya catatan kekurangan pelaksanaan jemaah haji akan dibahas di Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji. Apalagi, Pansus Haji saat ini sudah terbentuk.

"Jadi pansus sudah terbentuk, cuma belum terbentuk pimpinannya. Masih menunggu rapatnya. Kemarin kan harusnya rapat hari Rabu, tapi tertunda karena reses," tuturnya.(*)

#PPIH #Ibadah haji 2024 #Jemaah Haji #Komisi VIII DPR RI

Berita Populer