
Pimpinan Jemaah Yahudi dan Rombongan NU Temui Presiden Israel
Rabbi Yaakov Baruch ikut dalam rombongan lima warga Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini. Namun belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
BUKAMATA - Pimpinan Jemaah Yahudi di Sulawesi Utara (Sulut) alias Rabbi Yaakov Baruch ikut dalam rombongan lima warga Nahdlatul Ulama (NU) alias Nahdliyin yang bertemu Israel" href="https://bukamatanews.id/tag/presiden-israel">Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini. Namun belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @yaakov_baruch, dilansir Selasa (16/7/24), Rabbi Yaakov memamerkan foto dirinya yang duduk satu ruangan bersama Herzog. Ia tampak memakai setelan jas abu-abu bercorak garis hitam.
"Precious meeting with the President of Israel H.E Mr @isaacherzog," tulis Yaakov.
Sementara dalam potret lain yang beredar di media sosial, pemimpin jemaah di Sinagoge Shaar Hashamayim yang berlokasi di Minahasa ini juga terlihat berfoto bersama lima Nahdliyin muda yang juga bertemu Israel" href="https://bukamatanews.id/tag/presiden-israel">Presiden Israel.
Lima cendekiawan NU itu yakni Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Dalam foto itu, Rabbi Yaakov tampak berdiri di belakang Israel" href="https://bukamatanews.id/tag/presiden-israel">Presiden Israel yang duduk di kursi. Sementara lima Nahdliyin lainnya berdiri di sampingnya.
Hingga saat ini belum diketahui maksud atau tujuan pertemuan Rabbi Yaakov ataupun lima Nahdliyin bersama Israel" href="https://bukamatanews.id/tag/presiden-israel">Presiden Israel itu.
Namun, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras lima Nahdliyin yang bertemu Israel" href="https://bukamatanews.id/tag/presiden-israel">Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini.
Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla menganggap pertemuan Nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina itu sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.
Senada, Ketua PBNU Mohamad Syafi' Alielha atau Savic Ali menilai apa yang dilakukan lima Nahdliyin itu sebagai tindakan orang yang tidak memahami kondisi geopolitik dan tidak mengerti kebijakan NU secara organisasi.
Ia pun menegaskan kunjungan kelima warga NU itu tidak atas nama organisasi. PBNU juga belum mengetahui atas dukungan atau sponsor pihak mana sehingga mereka berangkat ke Israel.
Savic pun menilai tindakan mereka dapat memperburuk citra NU di mata masyarakat luas. Padahal, sikap PBNU dan Nahdliyin menurutnya sangat jelas, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer hingga genosida Israel.
News Feed
Luhut Bocorkan akan Ada 67.870 Lapangan Kerja Baru di Akhir Tahun 2025
12 Juni 2025 14:56
Meta Bakal Investasi Rp267 Triliun ke Perusahaan Scale AI
12 Juni 2025 14:50
Berita Populer
12 Juni 2025 08:38
12 Juni 2025 14:56
12 Juni 2025 17:47
12 Juni 2025 14:47
12 Juni 2025 14:50