Redaksi
Redaksi

Sabtu, 01 Juni 2024 11:22

Kepala BNPB Suharyanto
Kepala BNPB Suharyanto

BNPB Peringatkan Potensi Bahaya Banjir Lahar Dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat

Tim ahli BMKG mengidentifikasi adanya fenomena atmosfer berupa aktivitas ekuatorial Rossby yang dapat menyebabkan hujan berintensitas sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dalam beberapa hari ke depan.

BUKAMATANEWS - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin dari Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, yang baru-baru ini mengalami erupsi. Peringatan ini disampaikan oleh Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi di Kantor Bupati Halmahera Barat.

Potensi bahaya tersebut dideteksi berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dilaporkan kepada BNPB. Tim ahli BMKG mengidentifikasi adanya fenomena atmosfer berupa aktivitas ekuatorial Rossby yang dapat menyebabkan hujan berintensitas sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dalam beberapa hari ke depan.

“Hujan deras ini berpotensi menggugurkan material vulkanik seperti pasir dan bebatuan yang mengendap di puncak atau lereng Gunung Ibu, sehingga bisa mengalir ke wilayah lembah dan menyebabkan banjir lahar dingin,” jelas Suharyanto.

Berdasarkan laporan sementara dari Badan Geologi Kementerian ESDM, terdapat 13 titik rawan aliran lahar Gunung Ibu yang mengarah ke beberapa permukiman warga. Suharyanto menekankan pentingnya kewaspadaan semua pihak terhadap potensi bahaya ini. "Tim ahli siap dikirim untuk mempertajam kajian risiko. Jika terdapat penumpukan material sisa erupsi, harus segera dibersihkan karena itu berbahaya," ujarnya.

Suharyanto juga mengingatkan warga yang bermukim dekat dengan Gunung Ibu untuk menaati arahan pemerintah. "Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kita harus siap dan waspada, namun tidak perlu berlebihan," kata Suharyanto.

Ia menekankan pentingnya belajar dari kejadian banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat pada 11 Mei 2024, yang menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa. Peristiwa tersebut menyebabkan 62 orang meninggal dunia dan 10 orang masih dinyatakan hilang hingga saat ini.

“Hasil kajian dan analisa lapangan nantinya dapat digunakan sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan untuk memastikan keselamatan masyarakat,” tutup Suharyanto.

 

 

 

#Halmahera Barat #gunung ibu

Berita Populer