BUKAMATANEWS - Tragedi jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran, Ebrahim Raisi bersama delapan orang lainnya menaruh simpati dunia Internasional. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan hari berkabung selama lima hari.
"Saya mengumumkan lima hari berkabung publik dan menyampaikan belasungkawa saya kepada rakyat Iran," kata Khamenei.
Khamenei telah menugaskan Wakil Presiden Mohammad Mokhber (68) untuk menjadi presiden sementara. Khamenei meminta Mokhber menggelar pemilu dalam waktu 50 hari lagi.
Kantor berita AFP, Senin (20/5/2024), Presiden Iran Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal pada hari Senin (20/5/2024). Kabar itu disampaikan setelah tim penyelamat menemukan helikopternya yang jatuh di wilayah pegunungan yang diselimuti kabut.
Peristiwa jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Ebrahim Raisi terjadi pada Minggu (19/5/2024). Dalam kecelakaan itu Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang dikenal karena sentimen anti-Israel dan skeptisismenya terhadap Barat, juga dinyatakan tewas. Tujuh orang lainnya juga tewas, termasuk pilot, pengawal, dan pejabat-pejabat politik dan agama.
TV pemerintah Iran mengumumkan bahwa "abdi bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, telah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi" dan menyiarkan gambar-gambar semasa hidup Raisi.
Raisi yang ultrakonservatif, telah menjabat sebagai Presiden Iran sejak tahun 2021. Kala itu Iran diguncang oleh protes massal, krisis ekonomi yang diperburuk oleh sanksi Amerika Serikat, dan perseteruan yang memanas dengan musuh bebuyutan Israel.(*)
BERITA TERKAIT
-
Trump Klaim Iran Serang "Lemah", Tak Ada Korban, dan Serukan Gencatan Senjata
-
Iran Luncurkan Rudal Khyber dengan Hulu Ledak Ganda, Israel Terguncang Hebat
-
Survei Ungkap Mayoritas Warga Amerika Sepakat dengan Trump bahwa Iran Merupakan Ancaman bagi AS
-
Trump Setujui Rencana Serangan ke Iran, Namun Keputusan Akhir Masih Tertunda
-
Israel Gempur Situs Nuklir Iran: Serangan Besar-besaran Tewaskan Pejabat Militer dan Ilmuwan Terkenal