Redaksi
Redaksi

Sabtu, 18 Mei 2024 21:21

Israel Kirim Pasukan Tambahan untuk Serangan Darat di Rafah, Jalur Gaza

Israel Kirim Pasukan Tambahan untuk Serangan Darat di Rafah, Jalur Gaza

Serangan darat di Rafah, yang dimulai pada 6 Mei, telah menyebabkan lebih dari 600.000 orang meninggalkan kota tersebut. Rafah adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina dan juga merupakan tempat beroperasinya badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

BUKAMATANEWS – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan rencana untuk mengirim pasukan tambahan dalam serangan darat yang sedang berlangsung di Rafah, Jalur Gaza selatan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari operasi militer yang bertujuan menghancurkan infrastruktur bawah tanah Hamas di wilayah tersebut.

"Pasukan kami telah menghancurkan banyak terowongan di wilayah ini, dan lebih banyak lagi yang akan segera dihancurkan. Operasi ini akan semakin intensif, dan Hamas tidak akan mampu memperbaiki diri lagi sekarang," kata Gallant saat mengunjungi markas besar Divisi 162 tentara, yang beroperasi di Rafah. "Operasi ini akan berlanjut seiring pasukan tambahan memasuki wilayah tersebut," tambahnya, dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (18/5/2024).

Serangan darat di Rafah, yang dimulai pada 6 Mei, telah menyebabkan lebih dari 600.000 orang meninggalkan kota tersebut. Rafah adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina dan juga merupakan tempat beroperasinya badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Ketua Hamas, Ismail Haniyeh, memperingatkan bahwa serangan Israel di Rafah merusak negosiasi gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel. Israel tetap melanjutkan serangannya meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.

Sejak serangan Hamas pada Oktober lalu, lebih dari 35.200 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Jumlah korban terus meningkat di tengah blokade yang melumpuhkan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan di Gaza.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Pada bulan Januari, ICJ mengeluarkan keputusan sementara yang memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Perkembangan situasi di Rafah dan Jalur Gaza ini terus memicu kekhawatiran internasional terkait kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

#Israel #jalur gaza

Berita Populer