Perkuat Ekologi, MUI Makassar Dorong Masjid Ramah Lingkungan
27 September 2025 19:32
kondisi warga Gaza kini semakin genting, dengan akses terhadap pangan dan layanan kesehatan yang nyaris lumpuh. Banyak rumah sakit tidak lagi berfungsi, dan sebagian besar penduduk bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup.
GAZA, BUKAMATANEWS — Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan. Lebih dari 6.000 truk bantuan kemanusiaan dilaporkan masih tertahan di luar wilayah tersebut, di tengah meningkatnya ancaman kelaparan massal yang membayangi lebih dari dua juta warga sipil.
Truk-truk tersebut, yang membawa makanan, obat-obatan, air bersih, dan perlengkapan medis, merupakan bagian dari misi kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Namun hingga kini, pengiriman masih terhambat oleh blokade ketat Israel, yang membatasi akses masuk ke Gaza dari perbatasan Yordania dan Mesir.
“Ada 6.000 truk bantuan kemanusiaan UNRWA yang tertahan di luar Gaza, menunggu izin masuk,” ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (2/8/2025).
Menurut UNRWA, kondisi warga Gaza kini semakin genting, dengan akses terhadap pangan dan layanan kesehatan yang nyaris lumpuh. Banyak rumah sakit tidak lagi berfungsi, dan sebagian besar penduduk bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup.
“Ini bukan sekadar krisis kemanusiaan biasa. Ini adalah kegagalan moral kolektif jika bantuan tidak segera disalurkan,” tegas Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA.
Namun, di tengah upaya internasional untuk mempercepat distribusi, muncul tudingan dari pihak Israel yang justru membalik narasi. Dalam sebuah video propaganda yang dirilis oleh Agensi Periklanan Israel, PBB dituduh dengan sengaja menahan bantuan di dalam Gaza dan membiarkan truk-truk tidak terpakai.
“PBB menolak untuk mendistribusikan bantuan. Truk-truk ini terbengkalai di Gaza di samping tumpukan pasokan yang terus bertambah. Ini sabotase yang disengaja oleh PBB,” demikian narasi dalam video tersebut.
Klaim tersebut langsung dibantah oleh sejumlah organisasi kemanusiaan dan analis independen yang menyebut tuduhan itu sebagai pengalihan isu atas pengetatan blokade yang dilakukan oleh otoritas Israel sejak awal agresi militer.
Sebelum konflik terbaru, Gaza menerima rata-rata 700 truk bantuan per hari. Namun kini, jumlah itu menurun drastis, bahkan dalam beberapa hari hanya belasan truk yang diizinkan masuk.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan luas dari masyarakat internasional. Banyak pihak menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan dan menuntut agar otoritas Israel serta semua pihak yang terlibat memprioritaskan keselamatan warga sipil.
27 September 2025 19:32
27 September 2025 19:28
27 September 2025 19:17
27 September 2025 15:08
27 September 2025 06:55
27 September 2025 10:57
27 September 2025 10:49
27 September 2025 10:40
27 September 2025 14:41