Pengamat Politik Unhas Sebut RPG Punya Kans Besar Maju Pilkada Makassar

MAKASSAR, BUKAMATANEWS - Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sukri Tamma menyebut, Rudy Pieter Goni (RPG) punya kans besar di Pilkada Makassar. Menurutnya, selain basis suara riil, RPG juga memiliki reputasi baik sebagai politisi.

"Jadi menurut saya saat ini memang adalah sebuah hal yang wajar ketika banyak tokoh yang kemudian mencoba untuk menyosialisasikan diri, termasuk Rudy Pieter Goni (RPG) salah satu politisi senior di Sulsel. Saya kira kansnya bagus," jelas Sukri, Rabu (14/5/2024).

Sukri berpendapat, keberhasilan RPG duduk di DPRD dalam beberapa periode menjadi bukti kekuatan riilnya di akar rumput.

"Berartikan kita bisa mengasumsikan bahwa beliau punya basis suara begitu. Kalau misalnya punya basis suara artinya kan itu bisa menjadi modalnydi Pilwalkot Makassar, apalagi kan dapilnya memang selalu di Makassar dan itu bisa dianggap sebagai modal," ujar Sukri.

Sukri mengungkapkan, RPG bisa menjadi penantang serius bagi siapapun di Pilwalkot Makassar. Sebab dia memiliki modal dari berbagai aspek.

"Dia juga kan salah satu tokoh senior di PDIP sejak dulu. Yang kedua RPG ini cukup disegani sehingga ada modal itu," ucap Sukri.

Hanya saja Sukri menyebut, untuk maju RPG butuh kepercayaan dari PDIP. Ia melihat peluang RPG untuk diusung PDIP masih fifty-fifty.

"Tapi kemudian kalau melihat peluangnya saya kira memang cukup besar. Pertanyannya kan hitung-hitungan apakah partai politik melihat itu sebuah hal yang tentunya bisa menjadi alasan untuk memberikan tiketnya," tanya Sukri.

Selain elektabilitas, kata Sukri, partai juga akan melihat apakah RPG punya pasangan yang pas untuk maju.

"Yang kedua apakah nanti ketika maju apakah memang bisa betul-betul bersaing, sekali lagi kalau persaingan kan tentunya berbeda arenanya ketika itu Pileg dengan Pilkada," beber Sukri.

Pertimbangan selanjutnya adalah RPG membutuhkan pasangan yang bisa menambah potensi elektabilitasnya.

"Pilkada itukan tidak sendiri harus bersama wakilnya, ini juga faktor yang bisa menambah potensi elektabilitas. Tapi bisa jadi juga berpotensi mengurangi. Di samping itu kan juga berhitung karena sekarang sudah tertutup calon independen, untuk kota Makassar kan tidak ada partai yang bisa mengusung sendiri. Harus koalisi," jelasnya.(*)