Redaksi
Redaksi

Selasa, 07 Mei 2024 16:44

Ilustrasi.
Ilustrasi.

42 Anak di Majene Sulbar Alami Keracunan Diduga Usai Santap Makanan Program Stunting

Dinas Kesehatan Sulbar menunggu hasil pemeriksaan BPOM.

MAJENE, BUKAMATANEWS - Sebanyak 42 balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dilarikan ke Puskesmas Pamboang akibat keracunan. Diduga korban keracunan makanan dari program pemberian makanan tambahan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Majene.

Kepala Puskesmas Pamboang, Taslim menjelaskan pada pukul 15.00 Wita, Senin (7/6), 42 orang masuk mendapatkan perawatan akibat keracunan makanan. Sampai hari ini, kata Taslim, tersisa lima orang yang masih mendapat perawatan.

"Total ada 42 (orang), dua di rujuk ke RSUD (Majene) dan sisanya sudah pulang. Tinggal lima orang masih dirawat, tapi satu sudah diperbolehkan pulang nanti sore," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (7/5).

Terkait penyebab keracunan, Taslim mengaku belum bisa memastikan. Ia mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan BPOM.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan BPOM. Kami belum bisa menyampaikan penyebab pastinya (keracunan)," tuturnya.

Ia juga tidak bisa memastikan apakah 42 orang keracunan tersebut akibat mengonsumi bubur dari program pemberian makanan tambahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Majene. Ia menegaskan kepastian penyebab keracunan 42 balita masih menunggu pemeriksaan BPOM.

"Saya tidak bisa jelaskan itu. Kita tunggu 2-3 hari baru diketahui penyebabnya," ucapnya.

Sementara Kepala Dinkes Sulbar Asran Masdy mengatakan korban keracunan sebelumnya mengikuti program pemberian makanan tambahan berbasis lokal. Program tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).

"Program itu diberikan kepada 100 balita dan baduta. Dari ratusan anak yang terima makanan tambahan ini 42 diantaranya keracunan dan dirawat di Puskesmas Pamboang," kata dia.

Meski demikian, Asran masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan oleh BPOM. Dari pemeriksaan BPOM tersebut akan diketahui, apakah penyebab keracunan akibat makanan dari DPPKB Majene atau hal lainnya.

"Kita sudah berkoordinasi dengan teman-teman BPOM dan ini hari mereka akan melakukan pemeriksaan. Kita akan lihat apakah memang sumbernya dari situ atau ada unsur-unsur yang lain," ucapnya.(*)

#Keracunan #Dinas Kesehatan #BPOM