BUKAMATA - Industri game Indonesia diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar US$1,49 miliar atau sekitar Rp 23,6 triliun pada tahun 2025.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), produktivitas gim buatan Indonesia jauh melampaui negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Ketua Tim Fasilitasi Animasi, Game, dan Teknologi Baru Direktorat Ekonomi Kominfo, Luat Sihombing, menyatakan bahwa Indonesia adalah kontributor terbesar produk gim di platform Steam di antara negara-negara ASEAN.
Pada Januari lalu, Indonesia telah merilis sebanyak 256 judul gim di Steam, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand.
Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas pengembang gim Indonesia banyak dipasarkan secara global.
Meskipun demikian, pengembang gim Indonesia tidak hanya berasal dari satu wilayah. Pulau Sumatera menyumbang sebanyak 9,6%, diikuti oleh Bali - Nusa Tenggara sebesar 8,4%, Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 2,4%, dan Maluku - Papua sebesar 1,2%.
Luat menegaskan bahwa pertumbuhan pengusaha muda di Indonesia tercermin dari persebaran pengembang gim di seluruh pulau besar.
Kementerian Kominfo terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan industri pengembang gim di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat teknologi dan inovasi di industri gim nasional.
Pengembang gim Indonesia seperti Dreams Studio, Clay Game Studio, Eternal Dream, Strayflux Studio, dan banyak lainnya telah menjadi bagian dari kemajuan ini, memperkaya ragam gim global dengan karya-karya unik mereka.
BERITA TERKAIT
-
4 Bandar Judi Online Besar di Indonesia Sudah Terdeteksi
-
Hacker Data Kominfo Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Menkominfo: Pemerintah Tidak Akan Bayar
-
Berantas Judol dan Pinjol, Menkominfo Libatkan Semua Kementerian
-
Hoaks Meningkat Jelang Pemilu 2024, Kominfo Diminta Jangan Asal Takedown
-
Soal STB Gratis dari Pemerintah, Menkominfo Jawab Begini