Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Putin menyebut musuh tersebut sebagai 'terorisme internasional'. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.
BUKAMATA - Presiden Rusia Vladimir Putin geram atas penembakan massal di gedung konser di Moskow yang menyebabkan seratusan korban meninggal dunia. Putin bersumpah bakal mengejar dalang di balik serangan tersebut.
Putin menyebut musuh tersebut sebagai 'terorisme internasional'. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.
"Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka," kata Putin seperti dilansir Reuters, Senin (25/3/2024).
"Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami," sambungnya.
Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata.
"Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara," kata Putin.
Sementara itu, kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) tersebut. Namun ada indikasi Rusia berupaya menghubungkan kejadian itu dengan Ukraina, meskipun ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kyiv ada hubungannya dengan serangan tersebut.
Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Dikatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Moskow.
Baik Putin maupun FSB secara terbuka tidak menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak invasi Moskow 25 bulan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan "penjahat lain".
Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang "layak, jelas dan konkrit" di medan perang.
Di sisi lain, Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan kepada Reuters pihaknya tidak terlibat dengan kejadian tersebut. "Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil," kata Yusov.
23 Oktober 2025 19:40
23 Oktober 2025 17:54
23 Oktober 2025 17:47
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45