Hikmah
Hikmah

Jumat, 01 Maret 2024 10:52

Inflasi Meningkat Tajam: Harga Beras Naik 19,28%  Secara Tahunan pada Februari 2024

Inflasi Meningkat Tajam: Harga Beras Naik 19,28%  Secara Tahunan pada Februari 2024

Inflasi melambung di Indonesia pada Februari 2024 dengan kenaikan harga beras mencapai 19,28% secara tahunan. BPS mencatat lonjakan harga beras di semua rantai distribusi, menyebabkan tekanan ekonomi yang signifikan.

BUKAMATA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data yang menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam harga beras di Indonesia pada bulan Februari 2024. Menurut Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, kenaikan harga beras telah mencapai 19,28% secara tahunan. Peningkatan ini terjadi di semua rantai distribusi, mencakup kenaikan harga beras baik secara bulanan maupun tahunan.

Menurut Habibullah, harga beras di tingkat eceran meningkat sebesar 5,28% secara bulanan dan 19,28% secara tahunan. Hal ini terkait dengan kenaikan harga gabah kering panen (GKP) sebesar 27,14% secara tahunan dan 4,86% secara bulanan, serta harga gabah kering giling yang melonjak sebesar 33,48% secara tahunan dan 6,13% secara bulanan.

Kenaikan harga juga terjadi di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran. Di penggilingan, harga beras meningkat 24,65% secara tahunan, di tingkat grosir naik 20,08%, dan di tingkat eceran naik 19,28%.

Habibullah menjelaskan bahwa data ini mencakup rata-rata harga beras dari berbagai jenis dan kualitas di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, kenaikan harga beras tidak berdiri sendiri dalam konteks inflasi Indonesia. BPS mencatat inflasi sebesar 0,37% secara bulanan pada Februari 2024, yang terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan dan minuman.

"Beras memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi bulan Februari, yakni sebesar 0,21%. Selain itu, komoditas seperti cabai merah, telur ayam, dan daging ayam juga turut menyumbang pada inflasi bulan tersebut," katanya dalam rilis resmi BPS Jumat 1 Maret 2024.

Inflasi komoditas beras pada Februari mencapai 5,32%, dengan kontribusi 0,21%. Meskipun secara umum terjadi kenaikan harga beras di 37 provinsi, satu provinsi mencatat penurunan harga.

Kenaikan yang signifikan ini menunjukkan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama terkait dengan akses terhadap bahan makanan pokok. Pemerintah kemungkinan akan dihadapkan pada tekanan untuk mengatasi masalah ini guna memastikan ketersediaan dan aksesibilitas beras bagi semua lapisan masyarakat.

#rilis bps #inflasi

Berita Populer