JAKARTA, BUKAMATA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengingatkan masyarakat untuk melawan dan menghindari serangan fajar atau politik uang.
Tenaga Ahli Bawaslu, Ronald M Manoach, menegaskan, masyarakat jangan sampai menggadaikan suara hak pilihnya karena uang. "Hindari politik uang, jangan mau menerima uang dari seseorang," kata Ronald saat ditemui awak media, di acara Bawaslu On Car Free Day, di Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024.
Ronald menuturkan, politik uang pada Pemilu 2024 sangat memberikan dampak negatif terhadap pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Politik uang itu akan menghancurkan demokrasi," ucap Ronald.
Sebelumnya diberitakan, Bawaslu mengungkap terjadinya sebanyak 347 kasus pelanggaran Pemilu 2024 di seluruh Indonesia. Dari 347 kasus itu, terbanyak terjadi di wilayah Sumut.
Menurut data Bawaslu hingga 24 Januari 2024, terdapat 848 laporan dan 388 temuan soal pelanggaran Pemilu. Sebanyak 323 laporan dan 329 temuan telah teregistrasi.
"Terdapat 347 pelanggaran, dan 226 bukan pelanggaran. Sementara itu 112 kasus masih dalam proses penanganan pelanggaran," kata Komisioner Bawaslu RI Puadi. (*)
BERITA TERKAIT
-
Sejumlah Ormas di Jakarta Bentuk Gerakan Anti Politik Uang, Ada PWNU hingga Anak Kota
-
Bersama Media, Bawaslu RI Siapkan Pengawasan Kredibel di Pemilu 2024
-
MK Tolak Perluasan Subjek Pelaku Politik Uang dalam UU Pemilu
-
298 Legislator Terpilih PKB di Sulawesi dan Papua Ikuti Sekolah Pemimpin
-
Pilkada Serentak di Sulsel Rawan Tinggi, Kapolda Sulsel: Tegas soal Netralitas