Redaksi
Redaksi

Senin, 23 Oktober 2023 20:08

Indahnya Karya Seni Napi Rutan Sulap Plastik Jadi Perhiasan Adat Bugis Makassar

Indahnya Karya Seni Napi Rutan Sulap Plastik Jadi Perhiasan Adat Bugis Makassar

Rutan Makassar mengajak warga binaan perempuan melakukan kreasi unik, yaitu menyulap limbah plastik menjadi perhiasan adat Bugis Makassar.

MAKASSAR, BUKAMATA - Berkolaborasi bersama mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Rutan Makassar mengajak warga binaan perempuan melakukan kreasi unik, yaitu menyulap limbah plastik menjadi perhiasan adat Bugis Makassar.

Dengan tema "Recycle Plastic Waste Into Bugis Cultural Accessories", 30 orang warga binaan Perempuan diajarkan cara membuat perhiasan adat Bugis Makassar dengan memanfaatkan limbah botol plastik yang ada di Rutan Makassar.

Salah satu Mahasiswi Fakultas Seni dan Desain, Hafsah M. Nur mengungkapkan bahwa Ia bersama 10 orang rekannya berasal dari 3 fakultas yang berbeda menyatukan ide untuk membuat kreasi unik tersebut.

"Kami berasal dari 3 Fakultas berbeda yang terdiri dari Fakultas Seni dan Desain, Fakultas Psikologi serta Fakultas Sosiologi. Kami melakukan observasi terkait limbah apa yang paling banyak dihasilkan di Rutan Makassar," ungkapnya.

"Setelah melakukan observasi, Kami mendapatkan informasi bahwa limbah yang ada di Rutan Makassar didominasi oleh botol-botol bekas air mineral," sambung dia.

Ide mengolah sampah plastik jadi karya seni ini berasal dari latar para warga binaan yang berasal dari suku Bugis Makassar.

"Kemudian, kami juga mendapatkan informasi bahwa warga binaan perempuan di sini mayoritas berasal dari Bugis Makassar. Berangkat dari hal tersebut, munculah ide ini," jelas salah satu mahasiswi yang sedang menjalani Program BKP (Bentuk Kegiatan Pembelajaran) di Rutan Makassar tersebut.

Senada dengan hal itu, Staf Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Fetty Fatimah yang juga merupakan salah satu pendamping Mahasiswa(i) BKP UNM menuturkan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut.

"Karena mereka berasal dari 3 Fakultas yang berbeda, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain dari sisi Seni Rupa, yaitu membuat suatu kerajinan tangan; selanjutnya dari sisi Psikologi ingin melihat kecemasan dan kebahagiaan setelah melakukan kegiatan ini dengan membuat kuesioner sebelum dan sesudahnya," tuturnya.

"Terakhir, dari sisi Sosiologi yaitu kami membuat kelompok kerja, diman ada 5 (lima) kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 6 (enam) orang. Kami ingin melihat antar kelompok terjalin atau tidak kerjasamanya," pungkasnya.

Penulis : Abdul Mugni
#Rutan Makassar #UNM