Hikmah
Hikmah

Sabtu, 23 September 2023 14:51

Kaesang Resmi Jadi Anggota PSI, Jokowi dan Keluarga Bakal Hengkang dari PDIP?

Kaesang Resmi Jadi Anggota PSI, Jokowi dan Keluarga Bakal Hengkang dari PDIP?

Kaesang resmi bergabung dengan PSI, memicu spekulasi mengenai keluarga Jokowi hengkang dari PDIP. Apa implikasinya bagi politik Indonesia?

BUKAMATA - Putra bungsu Presiden Jokowi, Pangarep, resmi menjadi kader PSI. Kaesang resmi menjadi kader per Sabtu (23/9).

Kaesang telah menerima kartu tanda anggota (KTA) PSI. Penyerahan KTA dilakukan di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Penyerahan KTA ini dilakukan oleh Ketua Umum PSI, Giring Ganesha dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Terlihat nomor KTA Kaesang di PSI yakni S317420230151515.

Kaesang terima KTA PSI. Foto: Dok. Istimewa

Kaesang didampingi istrinya, Erina Gudono. Sedangkan PSI hadir Sekretaris Dewan Pembina Raja Juli Antoni hingga Plt Sekjen PSI, Isyana Bagoes Oka.

"Ya terima kasih teman-teman media sudah menunggu, ini hari yang sangat berbahagia karena akhirnya mawar yang selama ini ditanya-tanya, hari ini secara langsung memperkenalkan diri, Mas Kaesang," kata Grace.

Grace mengatakan dirinya sangat senang karena Kaesang mau bergabung dengan PSI. Bergabungnya Kaesang ini akan menjadi energi baru bagi PSI.

Sebelumnya, pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menyebut bergabungnya Kaesang ke PSI mengindikasikan bahwa Jokowi akan membawa serta keluarganya hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dengan kata lain, PSI akan menjadi kendaraan politik baru bagi Jokowi pasca purna tugas sebagai Presiden RI.

“Masuknya Kaesang ke PSI merupakan penetrasi dan sikap politik Jokowi jelang lengser dari kursi kepresidenan pada Oktober 2024 mendatang. Mungkin Jokowi merasa tidak nyaman jika tetap berada di PDIP,” kata Ginting seperti dilansir dari tribunnews.

Menurut Ginting, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Hal itu mengingat Jokowi berbeda dengan dua mantan presiden terdahulu yakni Megawati Soekarnoputri masih mengendalikan PDIP dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang masih mengendalikan partai politik setelah lengser.

Jokowi bukan siapa-siapa di PDIP setelah dia lengser, karena PDIP praktis masih dikuasai Megawati. Oleh karena itulah Jokowi perlu sebuah partai politik sebagai tempatnya berlabuh setelah lengser,” ujar Ginting.

Dikemukakan Ginting, pada saat lengser tahun depan, Jokowi masih berusia 63 tahun dan merasa masih bisa beraktivitas sosial dan politik. Sementara anak dan menantunya juga masih memungkinkan untuk terus berkiprah menjadi kepala daerah.

Langkah politik Jokowi, kata Ginting, bisa dibaca dari upaya pemerintahannya memajukan pelaksanaan pilkada dari November 2024 menjadi September 2024.

#kaesang #PSI #Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan #PDIP #Jokowi #politik Indonesia #Pilpres 2024