Kasus Pembunuhan Capres di Ekuador, Enam Terduga Pelaku Telah Diamankan
Ekuador mengumumkan keadaan darurat setelah pembunuhan tersebut. Meskipun pelaku penembakan sudah tewas dalam baku tembak dengan polisi.
BUKAMATA - Ekuador hari Kamis malam (10/8/223) menangkap 6 warga negara Kolombia terkait pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio usai berkampanye sehari sebelumnya.

Villavicencio, pegiat antikorupsi ternama, berada di peringkat kelima dalam jajak pendapat capres favorit. Dia ditembak mati saat meninggalkan tempat kampanye pencalonannya sebagai presiden di ibukota, Quito.
Dia menambahkan bahwa mereka yang ditahan merupakan anggota geng kriminal terorganisir.
“Semuanya, termasuk yang tewas, adalah warga Kolombia,” kata polisi kepada kantor berita AFP.
Selama penangkapan dan penggerebekan, polisi menemukan berbagai senjata termasuk senapan, senapan mesin ringan, empat pistol, tiga granat, dua magasin senapan dan empat kotak amunisi. Mereka juga menemukan sebuah kendaraan curian.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat selama dua bulan menyusul insiden itu. Dia juga menyatakan hari berkabung selama tiga hari.
Dinas intelijen Amerika Serikat FBI mengkonfirmasi bahwa Lasso meminta bantuan untuk melakukan penyelidikan.
Pemerintah Ekuador menegaskan bahwa insiden ini tidak akan membatalkan jadwal pemilihan presiden yang akan digelar akhir pekan depan.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
