Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Selasa, 18 Juli 2023 16:02

TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Armada II Pangkalan Utama TNI AL VI melakukan kolaborasi dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan dalam program Keluarga Keren Bebas Stunting, di Kampung Keluarga Berencana (KB) Bahari Nusantara, Kelurahan Untia, Biringkanaya, Kota Makassar, Selasa, 18 Juli 2023.
TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Armada II Pangkalan Utama TNI AL VI melakukan kolaborasi dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan dalam program Keluarga Keren Bebas Stunting, di Kampung Keluarga Berencana (KB) Bahari Nusantara, Kelurahan Untia, Biringkanaya, Kota Makassar, Selasa, 18 Juli 2023.

Kolaborasi dengan Perwakilan BKKBN Sulsel, Lantamal VI Makassar Upayakan Pencegahan Stunting

Angka prevalensi stunting nasional menurut SSGI Tahun 2022 diangka 21,4 persen, dan diharapkan target nasional pada tahun 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai.

MAKASSAR, BUKAMATA - Dalam mempercepat penurunan stunting, TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Armada II Pangkalan Utama TNI AL VI melakukan kolaborasi dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan dalam program Keluarga Keren Bebas Stunting, di Kampung Keluarga Berencana (KB) Bahari Nusantara, Kelurahan Untia, Biringkanaya, Kota Makassar, Selasa, 18 Juli 2023.

Turut hadir Wali Kota Makassar yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kota Makassar, Kodim 1408/BS Makassar, Polres Kota Makassar, Kepala OPD Kota Makassar dan Ketua Tim Pokja Lingkup BKKBN Sulsel.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan, dalam sambutannya menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam percepatan penurunan stunting.

"Komitmen Pemkot dalam percepatan penurunan stunting di Kota Makassar sangat konsen. Hal ini dibuktikan dengan turunnya Wali Kota dan Wakil Wali Kota ke lapangan dalam grebek stunting di kelurahan-kelurahan. Harapannya, stunting di Makassar yang saat ini berada di angka 18,4 persen sebelum tahun 2024 dapat tercapai sesuai target nasional 14 persen atau lebih rendah lagi," ujar Irwan Bangsawan.

Pada kesempatan ini, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin, menyampaikan data angka prevalensi stunting di Kota Makassar. Dimana, angka prevalensi stunting nasional menurut SSGI Tahun 2022 diangka 21,4 persen, dan diharapkan target nasional pada tahun 2024 sebesar 14 persen dapat tercapai.

Untuk angka prevalensi stunting Provinsi Sulsel, berada di angka 27,2 persen, masih diatas angka nasional. Akan tetapi, untuk capaian stunting Kota Makassar berada di angka 18,4 persen sudah dibawah capaian nasional.

"Kami berharap melalui kegiatan kolaborasi bersama TNI AL dalam program Keluarga Keren Bebas Stunting ini memberi dampak yang signifikan dalam percepatan penurunan stunting kepada masyarakat," pungkasnya.

Sementara, Komandan Lantamal VI Brigadir Jenderal TNI (MAR) Amir Kasman, yang diwakili Wakil Komandan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Rizal Musa Karim, menyampaikan pentingnya pencegahan stunting sehingga kolaborasi yang dilakukan ini menjadi bentuk nyata TNI AL dalam hal ini Lantamal VI Makassar bagi masyarakat.

"Pentingnya pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional saat ini. Hal ini yang menggugah kami dalam membantu pencegahan stunting bagi masyarakat. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan edukasi di awal masa kehamilan dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai Baduta," ujar Rizal Musa Karim yang membacakan sambutan Danlantamal VI.

"Semoga kegiatan ini dapat menekan gejala stunting pada anak-anak kita dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa bangsa dan negara lebih maju, lebih tangguh dan lebih bermartabat," pungkasnya.

Pada kegiatan ini juga dilakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan jumlah akseptor 61 orang yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant, demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dibagi kepada anak beresiko stunting dan pemberian bantuan tambahan makanan sebanyak 50 paket. (*)

#Cegah stunting #BKKBN Sulsel #Keluarga Keren Bebas Stunting #Danlantamal VI

Berita Populer