Indonesia Bakal Pasok Beterai Kendaraan Listrik ke Amerika Serikat
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah cadangan nikel yang besar.
BUKAMATA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo di sela pertemuan tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Detroit, AS.
Dia menyampaikan, Indonesia siap menjadi pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat (AS).
"Indonesia siap untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik, khususnya sebagai pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat," kata Airlangga dalam keterangan.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengatakan Indonesia sebagai negara dengan jumlah cadangan nikel yang besar dapat menjadi mitra strategis AS dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Menurut Data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia menempati peringkat pertama yakni mencapai 21 juta ton atau setara dengan 22 persen cadangan global. Produksi nikel Indonesia juga menempati peringkat pertama yakni sebesar 1 juta ton, melebihi Filipina (370 ribu ton) dan Rusia (250 ribu ton).
Mendag Raimondo mengapresiasi dukungan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework serta menyampaikan bahwa kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik dapat memberikan dampak besar bagi kedua negara khususnya penyediaan lapangan kerja.
"IPEF dapat menjadi pintu masuk investasi pelaku usaha Amerika ke Indonesia, khususnya di sektor critical mineral, semikonduktor, dan teknologi tinggi," kata Raimondo.
Terkait hal tersebut, Indonesia telah melakukan berbagai reformasi struktural salah satunya melalui Omnibus Law (UU Cipta Kerja) guna meningkatkan investasi asing langsung (FDI) dan memperbaiki iklim investasi.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga dan Raimondo juga membahas pemberlakuan Inflation Reduction Act (IRA) di AS dan peluang bagi produk critical mineral asal Indonesia. Dia juga menekankan perlunya berbagai proyek konkret pada Pilar III IPEF termasuk implementasi Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di area pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Implementasi dari PGII diyakini akan membantu dukungan domestik negara partisipan dalam memajukan perundingan Pilar III. Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara kehadiran Menko Perekonomian pada Pertemuan Tingkat Menteri IPEF yang diselenggarakan tanggal 26-27 Mei 2023 di Detroit, AS.
News Feed
Beli Narkoba di Sidrap, Dua Warga Bone Ditangkap
14 Desember 2024 21:03
Soal Pabrik Uang Palsu di Dalam Kampus, Begini Penjelasan Rektor UIN Alauddin
14 Desember 2024 20:03
Cegah Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Takalar Gelar Pelatihan Keterampilan Teknis Griya
14 Desember 2024 19:43