Speedboat Evelyn Calisca 01 Terbalik,12 Orang Ditemukan Meninggal
Iqbal menyebutkan 12 korban yang meninggal sudah dievakuasi ke daratan. Ke-12 korban itu nantinya akan melalui proses identifikasi.
BUKAMATA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) disebut tengah melakukan investigasi untuk mencari penyebab kapal terbalik di perairan Indragiri Hilir, Riau. Diketahui, ada 12 orang yang dinyatakan meninggal dunia.

"Hari ini sekitar pukul 13.25 Wib telah terjadi kecelakaan laut berupa kapal tenggelam Speedboat Evelyn Calisca 01, di perairan Desa Air tawar kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir. Korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 12 orang," ujar Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal.
Iqbal menyebutkan 12 korban yang meninggal sudah dievakuasi ke daratan. Ke-12 korban itu nantinya akan melalui proses identifikasi.
"Terkait penyebab kejadian sedang dalam pemeriksa KNKT, sebagai informasi tempat kejadian kapal tenggelam adalah di wilayah UPP Sei Guntung," ujar Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tembilahan, Capt. Suratno, Jumat (28/4/2023).
Suratno mengungkap sudah ada tim dari KNKT yang menuju ke lokasi kejadian sejak Jumat (28/4/2023) ini. Tim KNKT itu datang menghampiri Pelabuhan Sei Guntung, sebagai pelabuhan terdekat dengan lokasi kejadian.
"Hari ini tiba di Sei Guntung Ketua KNKT, Ketua KNKT laut dan 2 investigator," ungkapnya.
kapal tersebut adalah kapal yang melayani rute dari Pelabuhan Tembilahan ke Pelabuhan Sei Guntung, Pelabuhon Moro, hingga berujung ke Pelabuhan Tanjung Pinang. Terbaliknya kapal terjadi di sekitar perairan dekat Pelabuhan Sei Guntung.
Iqbal menjelaskan, kepolisian dan tim gabungan lainnya bersama masyarakat masih mencari korban lainnya. Sementara sudah 36 orang ditemukan dalam keadaan selamat.
"Speedboat Evelyn Calisca 01 tersebut berangkat dari Tembilahan Indragiri Hilir dengan tujuan Tanjung Pinang kepulauan Riau. kapal itu membawa penumpang 51 orang dan 5 orang kru kapal," jelas Iqbal.
Sampai saat ini tim masih melakukan penyisiran dan proses pencarian penumpang lain di sekitar lokasi kejadian.
kapal itu dinahkodai Samran dengan lima anak buah kapal (ABK). Penumpang sendiri terdiri dari 45 orang dewasa dan 6 anak-anak.
"Informasinya kapal itu berpenumpang puluhan penumpang," jelasnya.
Dibutuhkan waktu 3 jam perjalanan menuju lokasi kejadian dengan kapal cepat Polairud. Dia membawa anak buahnya untuk misi penyelamatan.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
