15 Tahun Menabung, Loper Koran di Banyuwangi Akhirnya Naik Haji
14 Mei 2025 07:02
Hingga kini tim dokter belum melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam kasus ini. Sementara pihak keluarga menolak melakukan otopsi terhadap jenazah Al Fatan.
MAKASSAR, BUKAMATA - Aparat kepolisian Polrestabes Makassar hingga saat ini belum memeriksa dokter yang menangani pasien Al Fatan, bayi berusia 50 hari yang meninggal diduga akibat salah suntik di RS Labuang Baji Makassar.
"Sementara kita belum periksa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/23).
Menurut Ridwan, hingga kini tim dokter belum melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam kasus ini. Sementara pihak keluarga, menolak melakukan autopsi terhadap jenazah Al Fatan.
"Mengingat kita mau autopsi anaknya orang tua anak tidak mau diotopsi malah dibawa ke jeneponto untuk dikebumikan,"ungkap Ridwan.
Meski begitu, penyidik masih terus mendalami kasus ini.Termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Lagi kami lakukan penyelidikan (penyebab meninggalnya bayi) serta koordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara,"terangnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berusia satu bulan lebih 20 hari, meninggal dunia. Bayi tersebut diduga salah suntik saat menjalani pertolongan medis di RSUD Labuang Baji, Makassar.
Akibatnya, bayi bernama Al Fatan, asal Kabupaten Jeneponto itu pun kehilangan banyak darah hingga membuat nyawanya tak tertolong, Selasa, 28 Februari 2023.
Dalam video amatir, tampak bayi itu sudah mendapat pertolongan medis di RSUD Labuang Baji meski masih dalam keadaan belum sadar.
Terdapat darah yang melumuri tangan kanannya. Darah itu pun telah diobati. Informasi yang dihimpun awak media, bayi tersebut memang diduga meninggal akibat salah suntik.
Dokter Bedah Anak RSUD Labuang Baji, dr Munawir Makkadafi, membantah dugaan salah suntik itu. Menurutnya, tidak ada aktivitas penyuntikan ke korban.
"Itu bukan salah suntik jadi memang posisinya pada bekas pengambilan sampel darah di rumah sakit sebelumnya (RS Pertiwi), itu yang berdarah dan itu kita hentikan," katanya.
"Kita udah beri penanganan awal pendarahan itu dan sudah berlangsung bagus lalu kita transfusi darah setelah itu. Saya pastikan bukan salah suntik karena gak ada suntikan masuk ke dalam," sambung dia kepada wartawan.
Sementara penyebab bayi itu meninggal karena adanya penyumbatan usus. Hal itu kemudian mengalami infeksi.
"Banyak. Untuk kasus dengan sumbatan usus karena sepsis atau infeksi yang masuk ke pembuluh darah. Artinya, kalau sudah begitu, tindakan kita harus menghentikan sumber infeksi itu dan itu dari sumbatan ususnya itu," pungkasnya.
Kini bayi malang itu telah diserahkan ke pihak keluarga. Selanjutnya pihak keluarga akan memakamkan bayi itu ke Kabupaten Jeneponto.
14 Mei 2025 07:02
13 Mei 2025 22:58
14 Mei 2025 06:36
14 Mei 2025 07:02