Dewi Yuliani : Sabtu, 25 Februari 2023 12:02
Danny melakukan penanaman dua komoditi penyebab inflasi, yakni Cabai dan Bawang Merah di Lorong Wisata.

MAKASSAR, BUKAMATA - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, mencanangkan Gerakan Terus Menanam, Satu Juta Polybag, di 153 Lorong Wisata, Sabtu, 25 Februari 2023. Pencanangan dipusatkan di Lorong Wisata Geneva, Tamalanrea.

Dalam pencanangan tersebut, Danny juga melakukan penanaman dua komoditi penyebab inflasi, yakni Cabai dan Bawang Merah. Ia mengatakan, gerakan terus menanam ini sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya inflasi menjelang bulan suci ramadan.

"Gerakan ini salah satu upaya kita mencegah inflasi. Ada satu juta polybag kita sebar ke seluruh Longwis," ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk terus semangat  bergerak dan mencari solusi dalam menghadapi inflasi. "Inflasi itu adalah tanda kemiskinan tetapi Kota Makassar punya solusi dan daya tahan ekonomi yang kuat seperti dilakukan hari ini," ujarnya.

Danny Pomanto berharap, melalui pencanangan tersebut inflasi Makassar dapat turun 3 persen. Diketahui saat ini inflasi Makassar 5,93 persen. Padahal, Januari kemarin angka ini berada pada 5,88 persen.

"Naik sedikit makanya kita fight terus. Saya perintahkan Dinas Perdagangan untuk manfaatkan semua kontainer sebagai pusat pasar murah," tukasnya.

Danny Pomanto menambahkan, penyebab terjadinya inflasi ada dua yakni harga pangan masyarakat mahal dan akibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

"Kalau bahan bakar atau energy kita cuman diminta untuk menghemat bahan bakar utamanya bahan bakar fosil sebab kita tidak punya otoritas untuk harga bensin," ujarnya.

"Akan tetapi kalau harga pangan mengikuti harga pasar. Ini bisa kita intervensi. Kita punya dua gerakan besar yakni Pasar Murah dan pencanangan satu juta polybag," tambahnya.

Tak hanya Dinas Perdagangan, Danny memberikan arahan ke Dinas Koperasi dan UMKM memanfaatkan Kanrerong yang tidak dipakai digunakan sebagai pusat penjualan hasil tanaman di lorong.

"Hasil dari produk lorong dijual di situ, nantinya akan dibeli pemerintah kota dan dijual kembali ke masyarakat dengan harga jauh lebih murah dibanding di pasaran," paparnya.

Pria berlatarbelakang arsitek ini akan melakukan monitoring setiap minggu untuk gerakan ini. Tujuannya, memastikan pencanangan ini betul-betul terlaksana dengan baik. (*)